CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Daniel selalu ciptakan konsep baru dekorasi dan inovasi bahan baku


Jumat, 09 Desember 2011 / 15:59 WIB
Daniel selalu ciptakan konsep baru dekorasi dan inovasi bahan baku
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat lagi 2% ke level 6.382,94 pada Senin (11/1). IHSG terdorong kenaikan saham-saham big cap.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Secara tak sengaja, Daniel Indrawan terjun ke usaha dekorasi ruang. Semula ia hanya membantu seorang temannya yang lebih dulu menggeluti usaha ini. Kini, melalui CV Tirta Agung, ia sukses mengembangkan usaha dekorasi sendiri dengan rajin mengikuti tren dekorasi dan bahan baku. Pada Natal kali ini, ia pun sudah menjaring tujuh klien.

Beragam peristiwa yang diperingati setiap tahun, sering menjadi tema atau topik dekorasi pusat belanja, gedung perkantoran dan hotel. Inilah yang membuat bisnis dekorasi seolah tak pernah mati.

Tengok saja, mendekati hari raya atau peringatan bersejarah, dekorasi pusat belanja selalu bersalin rupa. Tak terkecuali, pada hari-hari menjelang Natal dan Tahun Baru ini. Interior pusat belanja dan gedung publik lainnya, semakin tampak meriah.

Tentu saja, ini menjadi peluang usaha yang menarik. Salah satu pengusaha yang tertarik menggarap usaha dekorasi ini adalah Daniel Indrawan.

Pria kelahiran Jakarta, 12 Desember 1975 ini telah menggeluti usaha dekorasi selama enam tahun, dengan mendirikan CV Tirta Agung. Daniel bilang, bisnis dekorasi ini sangat menjanjikan, terutama memasuki momen perayaan hari besar keagamaan, tahun baru dan hari-hari nasional.

Kini, perusahaan miliknya aktif menggarap berbagai dekorasi, mulai dari acara pernikahan, perayaan natal hingga tahun baru. Sekali mendekor, Agung bisa memperoleh fee mulai Rp 10 juta hingga Rp 20 juta, di luar biaya bahan baku. Dalam sebulan, perusahaannya pun bisa memenuhi tiga hingga tujuh order. "Paling banyak datang pesanan dari klien di Jabodetabek," tutur Daniel.

Daniel tak sengaja terjun ke bisnis ini. Awalnya, lulusan sastra Inggris Universitas Diponegoro, Semarang ini hanya membantu kawan yang sering menerima pesanan mendekorasi perkawinan sekitar tahun 2003.

Kebetulan, Daniel juga memiliki darah seni dari keluarganya. Ayahnya adalah perajin suvenir. Ia pun menganggap usahanya mirip dengan usaha sang ayah, karena butuh kreativitas dan kemampuan membaca pasar.

Setelah paham seluk-beluk bisnis ini, Daniel pun memutuskan membuka usaha sendiri pada 2005. Saat itu, ia hanya bermodal Rp 10 juta. "Saya rajin melihat rancangan dekorasi pernikahan dari majalah luar negeri dan situs-situs internet yang berkaitan," katanya.

Seiring berjalannya waktu, Daniel pun memperluas pasar. Tak hanya acara pernikahan, ia mulai merambah dekorasi untuk gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan.

Pada 2007, Daniel mendapat permintaan dekorasi Natal untuk gedung perkantoran di kawasan Mampang Prapatan. Karena hasil karyanya memuaskan, order pun tak berhenti mengalir. "Untuk Natal tahun ini, sampai saat ini, sudah ada tujuh klien," ujarnya.

Ketika melayani klien, Daniel tak memaksakan idenya. Terlebih dulu, ia harus melihat konsep yang diinginkan klien. Setelah itu, ia baru memberi beberapa masukan dan tak lupa memamerkan portofolionya. "Konsep dekorasi, pada akhirnya tergantung keinginan dan dana klien," kata dia. Soal harga, ditentukan di akhir negosiasi.

Menurut Daniel, memasuki akhir tahun, seperti saat ini, menjadi masa panen bagi usaha dekorasi. "Permintaan sangat tinggi," ujar Daniel yang tahun lalu kebagian menggarap dekorasi natal di Depok Town Square.

Daniel juga membuat sendiri, seluruh hiasan atau aksesori Natal, mulai bunga, daun, buah, bingkai foto, boneka, kaus kaki hingga bola-bola. "Semua tersedia dalam berbagai variasi dan warna," tegas ayah dua orang anak ini.

Karena bisnis dekorasi terus berkembang, Daniel pun tak pernah berhenti berkreasi menciptakan konsep-konsep baru yang unik, termasuk bahan baku dekorasi. "Natal kali ini, klien cenderung lebih suka pohon Natal dengan tinggi antara satu hingga dua meter. "Mungkin karena menyesuaikan dengan tren ruangan minimalis," ujarnya.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, Daniel pun mengungkapkan bahwa bisnis dekorasi Natal dan momen-momen keagamaan lainnya masih punya berprospek cerah. Asalkan, pemain terus meningkatkan kreativitas dan berinovasi dengan bahan baku yang unik.

Dalam menjalankan usahanya, Daniel mengaku sangat terinspirasi dengan ayahnya yang terjun dalam bisnis pembuatan suvenir. Ia mengaku kedua bisnis tersebut sama-sama membutuhkan kreativitas tinggi dan kemampuan membaca segmen pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×