kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari kamera pocket, sukses bikin studio foto (2)


Selasa, 20 Agustus 2013 / 13:37 WIB
Dari kamera pocket, sukses bikin studio foto (2)


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

Merintis usaha dengan modal keahlian dan kamera pocket, Alvin Fauzie sukses menekuni bisnis fotografi beromzet ratusan juta rupiah per bulan.
Ia sendiri tak menyangka bisnis yang berawal dari hobi fotografi ini bisa sukses seperti sekarang. “Dari kecil saya memang sudah suka seni rupa. Hobi gambar, buat mural. Ketika SMA saya suka fotografi,” ungkap pria 24 tahun ini.

Langkahnya di bisnis fotografi dimulai tahun 2009. Ketika itu ia diajak seorang temannya menggarap sebuah proyek video. “Itu proyek kecil-kecilan dan untuk pertama kalinya saya dibayar di bidang ini,” tambahnya.

Sukses di proyek pertama, ia pun makin tertarik menekuni dunia video dan fotografi. Bersama dua orang temannya, ia kemudian mendirikan jasa fotografi kecil-kecilan. "Itu sekitar tahun 2010-an," ujar Alvin.

Karena masih skala kecil, peralatan fotografinya pun seadanya. Hanya memakai kamera saku digital miliknya sendiri. Namun karena kualitas gambar yang dihasilkannya bagus, banyak pelanggan puas dan terus memakai jasanya.

Saat itu, dalam sebulan, tak kurang dari 50 pelanggan memakai jasanya. Dari situ ia kemudian mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk mengembangkan usahanya.

Setelah modalnya makin kuat, ia kemudian mendirikan studio foto di Sleman, Yogyakarta lengkap dengan segala peralatan pendukung. “Tahun 2011 saya bangun studio. Saya membeli lampu studio, kamera, background dan properti pendukung foto,” ungkap Alvin.

Sejak studio studio fotonya berdiri, pelanggannya terus bertambah. Selain dari pelanggan pribadi, ia juga mulai menerima order dari perusahaan atau instansi. Kini dalam sebulan, ia bisa mendapat order 12 pesanan foto pre wedding dan 80 lebih pesanan untuk produk lain, seperti foto pernikahan, foto wisuda dan foto studio.

Ia mengaku, pelanggannya terus bertambah lantaran gencar memasarkan usaha lewat internet, terutama media soal seperti facebook dan twitter. "Selain itu, ya dari mulut ke mulut," ujarnya.

Alvin mengaku, pemasaran via internet cukup efektif. Selain murah, calon pelanggan juga bisa melihat reputasi Alvin Photography dengan melihat portofolio secara online.

Selain dari sisi marketing, Alvin juga sangat memperhatikan kualitas layanan demi memuaskan konsumennya. Baginya, kepuasan pelanggan turut menentukan sukses tidaknya sebuah bisnis.

Dari segi produk foto yang dihasilkan, misalnya, ia selalu berusaha membuat karya yang otentik dan bagus secara teknis. Dari segi pengemasan juga diperhatikan. "Misalnya membuat album pernikahan yang custom, jadi berbeda dari orang lain. Meski pembuatan albumnya itu kami limpahkan lagi ke orang lain,” tambah Alvin.

Menurut Alvin, pelanggan yang puas selalu akan kembali menggunakan jasanya. Dengan begitu, ia pun bisa eksis di tengah ketatnya persaingan bisnis foto.

Ia bilang masyarakat lokal Yogyakarta cenderung kreatif dalam bisnis yang terkait bidang kesenian. Sadar akan kondisi itu, Alvin pun terus berusaha melakukan inovasi. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×