Reporter: Havid Vebri | Editor: Tri Adi
Setelah sang ayah memutuskan pensiun, sejak tahun 1992, Muhammad Hilmy memegang kendali usaha pembuatan jenang kudus Mubarok yang merupakan warisan turun temurun dari kakek dan neneknya. Selama hampir 20 tahun memegang kendali perusahaan, telah banyak kemajuan yang dicapai.
Di tangannya, PT Mubarokfood Cipta Delicia sukses melakukan penetrasi pasar makanan hingga ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjamah. "Sebelumnya, pemasaran jenang Mubarok hanya terpusat di Pulau Jawa, tapi sekarang sudah merambah hampir semua daerah di Indonesia," kata Hilmy.
Selain berhasil memperlebar pasar, ia juga tak henti melakukan inovasi produk. Tadinya, perusahaan keluarga itu hanya membuat jenang, kini PT Mubarokfood telah memproduksi aneka produk cemilan lainnya. Tidak kurang dari 14 produk keluaran PT Mubarokfood telah dipasarkan di berbagai daerah.
Selain jenang, Mubarokfood juga memproduksi cokelat, dodol, brownies, dan makanan olahan kurma. "Khusus cokelat baru kami luncurkan pada tahun 2011 lalu," ujar Hilmy.
Inovasi yang dilakukannya tidak berhenti sebatas diversifikasi produk. Ia juga terus berupaya meningkatkan citarasa setiap produk dengan menambahkan berbagai varian rasa yang menggugah selera. Sebut saja jenang yang berbalut cokelat, durian, vanila, melon, hingga tape.
Berkat inovasi tersebut, produk jenang Mubarok kini semakin diterima pasar. Di Pulau Jawa, Hilmy mengklaim, jenang buatannya telah memimpin pasar. Dengan modal menguasai pasar Pulau Jawa itu, ia selanjutnya berambisi memperluas penjualan ke daerah-daerah lain. Bahkan, ia menargetkan dalam waktu dekat bisa menjadi market leader di Sumatra.
Di wilayah Sumatera ini, beberapa produk Mubarokfood telah merangsek masuk ke sejumlah daerah, seperti Palembang, Riau, Batam, dan Medan. Di wilayah tersebut, produk-produk Mubarokfood diminati pasar, terbukti dari permintaan yang terus meningkat. Hal ini berkat keberanian dan kejelian Hilmy dalam membaca selera pasar.
Menurut Helmy, setiap produk yang dipasarkannya di luar Jawa disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Hal itu dilakukan supaya produknya bisa diterima pasar dan dapat bersaing dengan produk lokal.
"Di luar Jawa kami memperkuat makanan dodol, karena di luar Jawa produk jenang belum begitu dikenal," ujar Hilmy.
Tak hanya merambah pasar lokal, produk Mubarokfood juga telah menembus pasar mancanegara. Sejak tahun 2001, beberapa negara, seperti Hong Kong, Malaysia, dan Singapura telah menjadi langganan tetap jenang dan dodol buatan Mubarokfood. "Berawal dari TKI yang membawa, kemudian majikannya suka dan sekarang banyak pesanan," ujar Hilmy.
Khusus untuk memenuhi pasar ekspor ini, Hilmy juga menyesuaikan produknya dengan selera masyarakat di negara tujuan ekspor. Misalnya, dibuat tidak terlalu manis dan dipastikan rendah kolesterol.
Aktivitas pemasaran yang telah demikian luas itu sukses mendatangkan omzet hingga miliaran rupiah per bulan. Kendati omzet dan pasar terus bertumbuh, Hilmy tidak lantas puas. Ia tetap berambisi memajukan lagi perusahaannya.
Ia ingin semua produk camilan yang mereka produksi semakin dikenal masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri. Itu sebabnya, Mubarokfood tak berhenti melakukan ekspansi ke berbagai kota di Indonesia ataupun di negara lain. Salah satu bentuk ekspansinya adalah memperkuat jaringan distributor di tiap provinsi.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News