Reporter: Revi Yohana, Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini
Sebagai tanaman yang masuk ke dalam famili palmae, budidaya kelapa hijau cukup mudah. Tanaman ini juga dapat tumbuh subur di wilayah Indonesia karena iklim dan tanahnya memiliki kadar air tinggi.
Hayyu Ace, petani kelapa hijau asal Mojokerto bilang, budidaya kelapa hijau sama dengan kelapa pada umumnya. Bibit bisa diperoleh dari buah kelapa yang sudah tua. "Tapi buah harus yang benar-benar tua supaya tunasnya bagus," jelas Hayyu.
Ia menyarankan, kelapa tua tersebut diambil jika tunas sudah tumbuh saat masih menempel di pohon kelapa. Dengan begitu, tunas masih mendapat nutrisi langsung dari pohon kelapa. Jika buah yang sudah bertunas itu dipetik untuk dijadikan bibit, bisa disimpan dulu sampai menunggu pelepah daun dan akarnya tumbuh.
Setelah sekitar tiga hingga lima bulan dan akar sudah tumbuh, bibit siap ditanam ke tanah. "Biasanya sekitar satu meter tinggi bibitnya," jelas Hayyu.
Bibit sebaiknya ditanam di tanah kawasan pesisir pantai. Paling baik berjarak 5 meter (m) sampai 10 km dari garis pantai. Setelah enam bulan ditanam, baru dilakukan pemupukan. Pupuk kompos adalah yang terbaik.
Perawatannya sendiri tidak sulit. Tanaman tinggal dipupuk setahun sekali saja sampai siap dipanen. "Biasanya siap panen itu delapan tahun setelah ditanam di tanah," ujar Hayyu.
Setelah itu, panen berikutnya rutin dilakukan setiap bulan. Setiap pohon bisa menghasilkan sekitar 20 butir kelapa sekali panen setiap bulannya. Usia produktif tanaman ini mencapai hampir 30 tahun.
Jika memiliki cukup banyak pohon, panennya pun bisa ratusan butir per bulan. Usia pohon kelapa juga tergantung dari perawatannya. "Masalah terberat kelapa hijau adalah sarang kumbang besar yang menghisap pelepahnya," tutur Hayyu.
Makanya, petani harus rajin membersihkan pohon dari sarang kumbang. Bob Arifin, petani kelapa hijau dari Yogyakarta menyatakan, kelapa hijau dapat berbuah sepanjang tahun.
Namun, ada saat-saat tertentu hasil panennya melimpah dan ada pula saat hasilnya sedikit. Saat musim panas merupakan saat dimana panen melimpah. “Yang perlu diperhatikan tanahnya, jika tanahnya tandus maka ukuran buah bisa mengecil,” ujarnya.
Sebenarnya tanah tandus masih bisa diakali dengan melakukan pemupukan pada umur satu bulan pertama. Setelah rutin dilakukan setiap dua kali dalam satu tahun.
Dalam mengelola kebun kelapa hijau, Bob menyarankan untuk banyak turun langsung ke kebun guna mengontrol kualitas buah. "Petani juga perlu menjalin relasi di bidang pemasaran," katanya. (Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News