Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - Pameran Apresiasi Karya Indonesia (AKI) yang diadakan di Denpasar ditargetkan bisa tembus transaksi Rp 5-10 miliar. Peserta Pameran bahkan bisa menerima kenaikan permintaan 80% lantaran pameran ini.
Beberapa waktu lalu, Pameran AKI dari Direktorat Kuliner Kriya Desain dan Fesyen, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) diadakan di Denpasar dengan menghadirkan 39 UMKM yang terdiri dari bidang Kriya, Fesyen, Kuliner, Games, Musik dan Film
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, hadir langsung mengunjungi Pameran AKI Denpasar. Ia menyampaikan bahwa ada tiga hal utama yang dapat diambil dari produk-produk UMKM di AKI yaitu inovasi produk produk UMKM yang tidak kalah dengan produk luar negeri, adaptasi pelaku UMKM terhadap produk ramah lingkungan dan Kolaborasi yang meningkatkan kualitas dan daya saing produk.
Baca Juga: Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia 2024 Diadakan Guna Mendorong Nilai Ekspor
Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya ingin memastikan bahwa AKI 2024 akan menghasilkan UMKM yang siap untuk global. "Dan semoga modal untuk UMKM bisa difasilitasi," ujar Sandiaga. Ia menjelaskan bahwa target utama AKI adalah menaikkan kelas produk UMKM ke tingkat global, terlebih dengan banyaknya wisatawan asing yang datang," katanya.
Sandiaga optimis gelaran pameran itu bisa mendulang nilai belanja Rp 1 juta per pengunjung atau denagn total transaksi bisa mencapai Rp 5-10 miliar.
Sandiaga berkomitmen untuk terus bergerak agar semua UMKM tidak tertinggal. Pada tahun 2024, sekitar 7000 UMKM mendaftar di AKI dan 400 UMKM terpilih untuk berpartisipasi, menjadikan total peserta selama empat tahun sebanyak 1.600 UMKM.
Baca Juga: 410 Pengusaha Beradu Kreatif di Bootcamp AKI 2024 di 8 Kota
Salah satu peserta Pameran AKI 2024 Denpasar, Novita Wesley owner daro produk NAMASTE 21 produsen ethno eco bag dari Bali menambahkan bahwa banyak manfaat dari pameran ini. Ia mengatakan jika dia memiliki 3 target di pameran, yakni promosi, edukasi dan membangun jaringan.
“Saya ingin membangun citra merek NAMASTE 21 Handmade sebagai brand yang ramah lingkungan, peduli terhadap budaya lokal, dan mendukung komunitas. Karena itu kita tidak cuma berjualan namun juga ada upaya mendidik pengunjung tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi limbah tekstil.
Novita menambahkan dari sisi transaksi, dalam 3 hari pameran ia menerima kenaikan 80% dibandingkan penjualan di hari lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News