kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Duh, nikmatnya donat dan kue waralaba asal Korea


Rabu, 02 Maret 2011 / 14:01 WIB
Duh, nikmatnya donat dan kue waralaba asal Korea
ILUSTRASI. Pegawai melintas di depan layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/10/2019). BEI melanjutkan aksi bersih-bersih dengan melakukan delisting sejumlah emiten. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.


Reporter: Handoyo | Editor: Tri Adi

Siapa yang mengenal kue donat? Kue bulat manis dengan lubang di tengah ini banyak menjadi makanan kesukaan masyarakat. Oleh karena itu, setelah sukses dengan Lick Me Cokelat dan Lick Me Baby, Vivi Lim menawarkan waralaba Lick Me Donuts dan Lick Me Coocies.

Waralaba donat dan kue yang ditawarkan Vivi Lim ini berupaya menjembatani keinginan pelanggan yang ingin membuat kue donat sendiri. "Setiap outlet Lick Me Donuts dan Lick Me Coocies memberi kesempatan kepada pengunjung merasakan pengalaman seru membuat donat untuk di santap sendiri," kata Vivi.

Selain menawarkan konsep baru pembuatan donat, Vivi mengklaim tawaran kemitraannya lebih sip ketimbang tawaran dari yang lain. Misalnya, bahan baku dan mesin yang bisa mengolah donat dengan cepat yang semuanya masih didatangkan khusus dari Korea.

Dengan kelebihan itu, calon mitra tidak perlu menyediakan tempat luas untuk memulai usaha. "Selain itu, tidak membutuhkan pegawai yang banyak," katanya.

Dalam satu booth mini, hanya diisi satu mesin pembuat donat untuk Lick Me Donuts dan satu oven untuk Lick Me Cookies. Mesin-mesin itu akan membuat donat dan kue secara mudah dan cepat. "Tinggal menuangkan adonan di atas mesin. Setelah enam menit dan donat siap dinikmati," tambahnya.

Begitu pula pembuatan cookies, yang hanya membutuhkan waktu 14 menit dengan memasukkan adonan ke dalam oven. Konon, donat yang telah dibuat bisa bertahan 10 hari, sedangkan cookies-nya bisa bertahan enam bulan.


Dua paket waralaba

Vivi menawarkan dua jenis paket waralaba Lick Me Donuts dan Lick Me Cookies. Pertama, paket master franchise dengan investasi Rp 30 juta. Paket ini ditawarkan terpisah antara Lick Me Donuts atau Lick Me Cookies. Adapun untuk gabungan nilai investasi yang harus dibayarkan Rp 60 juta. Untuk paket ini, mitra hanya mendapatkan hak untuk menawarkan waralaba ini ke calon lain.

Adapun paket master franchise dengan investasi Rp 55 juta, selain memiliki hak menawarkan waralaba juga akan mendapat booth, peralatan dan bahan baku. Jika calon mitra paket ini menginginkan untuk memiliki Lick Me Donuts dan Lick Me Cookies sekaligus, maka biaya yang dikenakan hanya Rp 75 juta.

Kedua, individual franchise untuk Lick Me Donuts atau Lick Me Cookies dengan investasi Rp 65 juta. "Kalau dua-duanya langsung hanya Rp 85 juta. Semua tanpa royalti fee," kata Vivi. Jika mitra memilih paket ini, maka akan mendapat booth, alat dan bahan baku, tanpa hak menawarkan waralaba ke calon lain.

Vivi menghitung, paket master franchise akan memberikan profit Rp 10 juta per mitra dikurangi 35% harga pembelian bahan. Dengan tawaran keuntungan itu, saat ini sudah ada tiga mitra yang mengambil paket master franchise dengan hak eksklusif di satu provinsi.

Untuk paket individual, Vivi menghitung, 200 donat dengan harga jual Rp 8000 per donat bisa terjual. Untuk Lick Me Coockies dijual Rp 30.000 per gram dengan omzet perhari mencapai Rp 1,6 juta.

Mitra Vivi, Peni Agustini di Surabaya memilih master francise untuk Lick Me Donuts dan Lick Me Cookies sekaligus mulai Februari 2010 lalu. Peni mengaku sudah memiliki delapan calon mitra di Surabaya. "Waralaba makanan ringan saat ini lagi sangat prospektif," klaim dia.


Lick Me Donuts dan Lick Me Cookies
Jl. Taman Sari II No 64 Jakarta Pusat
Telp. 08176382582

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×