Reporter: Mona Tobing, Gloria Haraito | Editor: Tri Adi
Cuaca terik di siang hari, sudah pasti bikin kerongkongan kering. Rasa haus yang luar biasa pun menyerang. Minuman dingin dipercaya menjadi penghilang dahaga. Jus, misalnya. Minuman sari buah ini memang pas menjadi pilihan melepas dahaga.
Saat musim kemarau, dagangan para penjual minuman olahan buah-buhan ini makin laris manis. Makanya, bisnis jus tetap menggiurkan. Tak mengherankan, kalau jumlah orang yang menjajakan minuman segar menyehatkan itu terus bertambah.
Dengan harga jual tak lebih dari Rp 15.000 per gelas, penjual jus mampu mengantongi omzet antara Rp 500.000 hingga Rp 1 juta per hari. Bahkan, ada gerai jus yang penghasilannya lebih dari itu. Asalkan, gerobak jus nongkrong di tempat yang strategis.
Anda berminat terjun ke bisnis pembuatan jus? Bagi yang tidak mau ambil pusing, tinggal menimbang-nimbang tawaran waralaba dari sejumlah pewaralaba jus.
Nah, KONTAN akan mengulas lagi tiga kemitraan jus yang baru setahun terakhir menawarkan waralaba. Di tengah persaingan yang ketat, sudah barang tentu Anda yang ingin menjajal bisnis akan memilih yang terbaik.
• Smes Juice
Eddy Santoso, pemilik Smes Juice, tak cemas dengan persaingan usaha jus di Indonesia yang kian ketat. Sebab, ia memiliki menu andalan yang banyak digemari pelanggannya: double mix juice.
Di menu ini, Eddy menyediakan racikan dua macam buah dalam satu jus. Contoh, jambu dan stroberi.
Eddy juga menyediakan menu jus kesehatan dan penangkal beberapa jenis penyakit, seperti jus antihipertensi, antidiabetes, antisembelit dan wasir, antikolesterol, antiasma, dan jus awet muda. "Kualitas serta jaminan kesegaran buah adalah resep penting untuk menghasilkan jus yang nikmat," tutur dia.
Keunikan ini yang membuat para pelanggan yang sudah telanjur kesengsem enggan berpaling dari Smes Juice. Makanya, jumlah mitranya pun terus bertambah.
Ketika KONTAN mengulas Smes Juice pada Juli 2010, Eddy baru memiliki lima mitra. Saat ini, Smes Juice punya 10 mitra yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya.
Eddy memulai usaha jus ini sejak 2004 lalu. Tapi, baru menawarkan kemitraan pada Mei 2010. Sampai saat ini, ia tidak menaikkan besaran investasi, tetap Rp 30 juta. Mitra yang berkongsi akan mendapat gerobak, peralatan lengkap untuk membuat jus, paket promosi, bahan baku awal sebanyak 100 gelas jus, serta pelatihan pegawai.
Meski Eddy tidak mengutip biaya royalti, mitra tetap harus membeli bahan baku darinya serta membayar biaya produk sebesar 50% dari omzet penjualan sebulan.
Eddy mematok harga jus sekitar Rp 12.000 per gelas. Dengan menjual 50 gelas hingga 70 gelas jus tiap hari, penghasilan mitra Smes Juice bisa mencapai Rp 15 juta per bulan. Eddy memperkirakan mitra akan balik modal dalam waktu 10 bulan.
• Kaisar Fruit Juice
Boleh dibilang, Kaisar Fruit Juice (KFJ) cukup sukses menjaring mitra baru di bisnis minuman sari buah ini. Tidak tanggung-tanggung, hingga sekarang gerai KFJ sudah mencapai 49 outlet.
Padahal, pada Juni 2010 lalu, ketika KONTAN mengupas kemitraan KFJ, gerai mereka baru ada 19 gerobak di Jakarta dan sekitarnya. Sembilan di antaranya merupakan kepunyaan mitra.
KFJ membuka gerai pertamanya pada Mei 2007. Namun, mereka baru menawarkan kemitraan di akhir 2009 setelah pemiliknya memiliki gerai cukup banyak.
Rahman, pemilik KFJ, mengatakan, tambahan gerai yang pesat ini karena ia selalu mengoptimalkan rasa dari racikan jus. Dia juga mengeluarkan produk baru berupa es teler dan sup buah. "Kami membebaskan para mitra untuk memilih gerai KFJ di dalam ruangan atau di luar ruangan," kata Rahman.
Pria yang membuka gerai pertama di Jalan Gorontalo, Tanjung Priok, Jakarta ini juga tidak banyak mengubah nilai investasi awal. Perubahan angka investasi hanya berlaku pada paket mini booth. Di paket ini, Rahman mengerek nilai investasi dari Rp 6,5 juta jadi Rp 7,5 juta.
Sementara, paket regular booth, investasinya masih sama, Rp 9,5 juta. Begitu juga dengan exclusive booth yang bisa di dalam maupun luar ruangan, tetap Rp 14,5 juta. Dan, investasi superexclusive booth juga tetap Rp 17,5 juta. KFJ memungut supporting fee sebesar Rp 250.000 per bulan kepada mitra.
Harga jual jus KFJ berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per gelas. Dengan penjualan 100 gelas per hari, mitra KFJ bisa mengantongi omzet sebanyak Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per hari. KFJ memperkirakan, mitra bisa kembali modal dalam waktu tiga hingga empat bulan saja.
Untuk pembelian bahan baku utama berupa buah-buahan, KFJ akan memberi rekomendasi pemasok dengan mutu yang sesuai dengan standar. Secara berkala, KFJ juga akan memberikan pelatihan bagi mitra. Termasuk, resep-resep terbaru hasil pengembangan manajemen KFJ pusat.
• Super Juice
Setelah tumbuh cukup pesat tahun lalu, waralaba Super Juice, tampaknya hanya tumbuh tipis sepanjang tahun ini. Saat ini, Super Juice cuma memiliki 35 gerai. Ketika KONTAN menulis usaha waralaba Super Juice di Februari 2010 lalu, total gerai jus ini sudah sebanyak 32 gerai.
Super Juice menawarkan waralaba pada 2009, walaupun mereka telah membuka outlet yang pertama di Kota Yogyakarta. Setahun terakhir, Super Juice menambah varian produk, seperti mix juice, milkshake, reguler juice, dan special juice. "Untuk gerai di Yogyakarta kami menambah menu sup buah," kata Virdiana, pemilik Super Juice.
Penambahan varian ini juga menyebabkan kenaikan nilai investasi awal menjadi Rp 6 juta dari sebelumnya cuma sebesar Rp 4,5 juta. Dengan nilai investasi yang tidak terlalu besar ini, mitra akan mendapatkan gerobak, peralatan, bahan baku, produk, brosur, serta seragam staf. Selain itu, mitra juga akan memperoleh ice bucket, mini dispenser, pisau buah, pengupas buah, pembuka botol, plastik kemasan, dan gelas.
Virdiana menghitung, dengan harga jual jus Rp 5.000 per gelas dan penjualan minimal 70 gelas per hari, mitra bisa mencetak penjualan Rp 350.000. Dalam satu bulan, pendapatan mitra bisa mencapai Rp 10,5 juta. Ia menargetkan mitra Super Juice bisa balik modal dalam waktu enam bulan. Super Juice memungut biaya royalti sebesar Rp 200.000 per bulan.
Meski pertambahan jumlah gerai belum terlalu signifikan, Virdiana mengungkapkan, banyak calon investor yang sudah mengajukan proposal menjadi mitra Super Juice. Penawaran bahkan datang dari Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra.
Tapi, ia tetap mensyaratkan lokasi jualan yang strategis, semisal di sekolah, kampus, kompleks perumahan, teras minimarket, atau pusat perbelanjaan. "Lokasinya harus benar-benar ramai dan mudah dijangkau," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News