Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi
Kesuksesan Elly dalam berbisnis otak-otak ikan tenggiri, bukan impiannya sejak kecil. Di masa remaja hingga berumah tangga, Elly lebih suka menjahit ketimbang memasak. Bahkan, dari hobi menjahit, ia kerap dapat pesanan pembuatan baju.
Elly Lianti tidak pernah bermimpi menjadi seorang pengusaha kuliner sukses. Lagi pula semasa remaja Elly tak memiliki hobi memasak. Justru ia lebih banyak mendalami hobi menjahit.
Menurut Elly, ia hobi menjahit sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Hobi itu ia lakukan hingga berumahtangga, sekaligus untuk menambah penghasilan keluarganya.
Hingga akhirnya, pada suatu ketika, sang mertua mengajarkannya untuk membuat otak-otak ikan tengiri berikut sambalnya. “Saya memang pekerja keras dan tak pernah menyerah dengan keadaan,” kata wanita kelahiran Makassar, 29 Desember 1965 ini.
Dari sang ibu mertua pula, Elly mendapatkan resep cara membuat otak-otak ikan tengiri yang lezat. Menurut Elly, resep yang diajarkan mertuanya adalah mengolah adonan otak-otak dengan cara dikukus, bukan dibakar.
Pada adonan otak-otak itu ia menambahkan irisan daun bawang agar rasanya semakin gurih. Di sini rahasia resepnya mengapa otak-otak ikan tengiri buatan Elly laris di pasaran.
Elly berkisah, saat memulai bisnis otak-otak pada tahun 1995, ekonomi keluarganya memang sedang seret dan harus hidup pas-pasan. Ia beserta suami dan keempat anaknya tinggal di sebuah rumah berukuran kecil yang hanya mempunyai satu kamar tidur.
Sebelum usaha otak-otak berbuah manis, Elly menekuni usaha jasa menjahit pakaian untuk membantu menopang ekonomi rumahtangganya. Ia menjahit baju pesanan setiap pagi. Pada malam hari, ia membuat otak-otak dan menjualnya pada keesokan harinya.
Awal berdagang otak-otak, Elly hanya memproduksi 100 buah. Area pemasarannya pun masih terbatas di sekitar tempat tinggalnya di Jalan Macini Tengah, sekitar 3 kilometer dari Pantai Losari. Elly rajin mendatangi satu per satu rumah tetangganya untuk menawarkan otak-otak buatannya.
Perlahan tapi pasti, otak-otak ikan tengiri buatan Elly mulai dikenal di sekitar tempat tinggalnya karena rasanya pas di lidah pelanggannya. Olahannya pun menjadi buah bibir. "Jadi banyak orang yang tahu otak-otak buatan saya berkat promosi dari mulut ke mulut," imbuh Elly.
Sejalan dengan itu, Elly menambah kapasitas produksinya menjadi 500 buah per hari. Nyatanya, otak-otak buatannya selalu habis dibeli pelanggan.
Kini, Elly membanderol harga Rp 4.000 per satu otak-otak. Ia juga membuat otak-otak kemasan paket isi 50 otak-otak yang dijual seharga Rp 150.000, paket isi 40 seharga Rp 120.000, dan paket isi 10 buah seharga Rp 35.000.
Melihat usahanya memiliki prospek cerah, sejak tahun 1998, ia makin semangat dan lebih fokus membesarkan bisnis otak-otak. Sampai akhirnya Elly diminta mertuanya menjadi pemasok otak-otak ke Restoran Seafood Surya di Makassar.
Sejak mendapat order memasok otak-otak ke restoran tersebut, produksi usaha Elly terus melonjak. Ekonomi keluarganya pun makin membaik. Tahun 2005, Elly mampu membeli rumah di Jalan Kijang yang menjadi basis produksi otak-otak sampai sekarang.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News