kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Era kejayaan keramik Belawan mulai pudar (3)


Kamis, 10 Oktober 2013 / 13:37 WIB
Era kejayaan keramik Belawan mulai pudar (3)
ILUSTRASI. Promo The Body Shop Diskon s/d 66%


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

MEDAN. Setelah berusia lebih dari 30 tahun, pusat penjualan keramik dan kristal di Belawan, Sumatra Utara, masih bertahan. Sentra ini masih menjadi sumber penghidupan bagi sejumlah pedagang. Namun, cuan yang mereka raih tak segemuk saat masa kejayaan dulu.

Asal tahu saja, era 1990-an menjadi masa kejayaan sentra ini. Popularitas Belawan termasyur hingga luar Medan. Banyak pelanggan yang datang dari luar kota, seperti Jakarta.  Kebanyakan dari kalangan pejabat. "Saya ingat, setiap akhir pekan, ada ibu-ibu pejabat yang beli keramik dan kristal di sini untuk dikirim ke Jakarta," kenang Topoi Siagian, yang sudah berjualan di sentra ini sejak 30 tahun silam.

Namun, sejak lima tahun terakhir, kata Topoi, pamor Jalan Simalungun di Belawan, sebagai pusat penjualan keramik dan kristal mulai turun. Ia mengklaim, penyebabnya adalah banyak bermunculan sentra penjualan keramik di kota-kota lain. "Di Jakarta sudah banyak yang jual keramik dan kristal. Jadi, pelanggan saya dari Jakarta sudah jarang datang ke sini," ungkapnya.

Sekarang, Topoi lebih mengandalkan pembeli dari wilayah sekitar Sumatera Utara dan Aceh. Selain itu, persaingan semakin ketat. Makin banyak bermunculan pedagang keramik di pasar-pasar. Makanya, selain berjualan keramik, Topoi mulai berpikir untuk merambah bisnis fesyen.

Pedagang keramik lainnya di Belawan, Doni Simamora (26) menambahkan, mereka kini harus bersaing dengan pedagang keramik lokal. Menurutnya, saat ini, produsen keramik lokal mulai menjadi ancaman.

Maklum, barang-barang keramik yang dijual para pedagang di Belawan adalah buatan China. Masyarakat mulai menyukai produk keramik lokal buatan tangan, yang dianggap lebih unik. "Keramik impor hanya menang dari segi harga. Namun sekarang saya lihat trennya sudah mulai bergeser," bebernya.  

Doni mengakui, keberadaan pelanggan dari Jakarta sudah semakin sepi. Banyak orang lebih memilih datang langsung ke Batam, bahkan ke Singapura untuk membeli keramik. Selain bisa mendapatkan harga lebih murah, modelnya pun lebih banyak. Memang, kedua tempat itu adalah pusat penjualan keramik.

Untunglah, Doni tak hanya berjualan keramik. Ia juga menawarkan aneka perabot dari kristal. Penjualan produk kristal masih terbilang bagus sampai saat ini.

Pedagang khusus kristal di Belawan, Hartati (58) mengamininya. Ia mengklaim, pembeli barang-barang kristal semakin banyak. Katanya, pasar produk ini kian luas, seiring pertumbuhan bisnis properti. "Setiap rumah baru pasti akan dihias, ibu-ibu paling suka dengan kristal," tuturnya.

Meski begitu, ia mengakui persaingan lebih ketat, karena mulai banyak bermunculan kompetitor di Medan maupun kota-kota lain. Maka, ia menyiasati dengan memasarkan produk melalui internet, dan memasok kristal untuk beberapa pedagang di Medan. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×