Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fresh Factory startup di bidang cold chain fulfillment center menargetkan pendapatan per tahun mereka meningkat hingga menyentuh angka US$ 12 juta-US$ 13 Juta.
Menurut Founder dan CEO Fresh Factory Larry Ridwan saat ini startup yang fokus memberikan layanan berupa simpan, kemas, dan kirim ini telah berhasil mengumpulkan pendapatan sekitar US$ 600 ribu per-bulan.
“Ya, itu kira-kira sekitar Rp 7 miliar sebulan sampai Rp 9 miliar dalam hitungan bulanan,” ungkap dia.
Fresh Factory tambah dia, juga menargetkan supaya bisa mencatatkan pendapatan US$1 juta per-bulan ya, atau sekitar Rp 15 miliar.
“Jadi kita bisa bawa pendapatan tahunan sekitar US$ 12-13 juta, biar bisa mendapatkan pendanaan berikutnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Aprindo Ungkap Alasan Peritel Batasi Pembelian Beras Konsumen
Di sisi lain Larry mengatakan melihat dengan adanya Gross Domestic Product (GDP) yang naik, pilihan konsumen terhadap produk-produk yang kualitasnya bergantung pada cold chain juga bertambah.
“Sekarang, banyak orang pilih konsumsi protein, daging, susu segar dibanding UHT. Protein-protein ini kan produk cold chain semua,” katanya.
Kemudian di tingkat rumah tangga, di mana meningkatnya pasangan yang sama-sama bekerja membuat dapur lebih kecil dalam arti untuk mengelola makanan.
“Tapi tetep mau masak, maka yang diincar adalah simplicity, ini beli ready to cook, ready to eat, itu semua frozen, ini akan bertumbuh di sektor B2C-nya,” ungkapnya.
Kalau untuk B2B, contohnya di restoran, yang berkembang sekarang menurut Larry adalah jenis restoran quick service.
“Jadi outletnya kecil-kecil. Nah itu sebenarnya ada sentral kitchennya, kemudian dia bekukan (makanan/minuman) kirim ke outlet-outlet. Nanti ada pesanan, outlet tinggal memanaskan kembali,” ungkapnya.
Baca Juga: Fresh Factory Lakukan Ekspansi, Kerjasama dengan 600 Anggota Aprindo
Untuk diketahui Fresh Factory baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bekerja sama dengan 600 anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Dengan kerjasama ini Fresh Factory ingin menambah gudang mereka yang tadinya berjumlah 45 di 22 kota menjadi 100 gudang hingga akhir tahun 2023 dengan akses lebih dari 50 kota-kabupaten.
“Kita bekerja sama juga dengan pemilik gudang, logistik lainnya, seperti Bulog kemudian PLN. Kita targetkan sampai akhir tahun ini sudah punya 100 gudang,” katanya.
Untuk investasi, pada awal Q1 kemarin, Fresh Factory mendapat pendanaan sekitar US$ 5 juta dollar yang berasal dari venture capitalist atau pemodal ventura (VC).
Sebelum bekerjasama dengan Aprindo, Fresh Factory ungkap Larry sudah punya 350 tenant, atau perusahaan yang bekerjasama dengan skala kecil dan besar.
“Target kita sampai akhir tahun ini bisa tembus sampai 600 ritel, sebagian besar bisa datang dari Aprindo,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News