kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Gong si Bolong jadi motif batik khas Depok


Minggu, 10 Februari 2019 / 15:29 WIB
Gong si Bolong jadi motif batik khas Depok


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Selama ini sejumlah kota seperti Solo, Yogyakarta, Cirebon atau juga kota Pekalongan sudah dikenal sebagai pusat industri batik di Tanah Air. Kondisi inilah yang menjadi inspirasi bagi wilayah lain seperti Kota Depok, Jawa Barat untuk menonjolkan batik dengan motif yang khas Depok.

Kota yang letaknya tidak jauh dari Jakarta itu memang selama ini dikenal tidak memiliki kerajinan apapun sebagai oleh-oleh khas. Tapi sejak lima tahun belakangan ini batik Depok mulai gencar mempromosikan diri.

Diam-diam kota tetangga Jakarta ini punya berbagai motif batik yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. "Ada beberapa motif khas yang saya buat khusus untuk batik Depok ini. Sebelumnya saya hanya membuat motif batik umum saja," kata Ratna Septiana Wulandari, pemilik Ratna Batik and Craft sekaligus perajin batik Depok saat ditemui KONTAN di rumahnya, Kamis (10/1).

Ratna sendiri memulai bisnis batik sejak 2015. Sekitar satu tahun kemudian, ia diminta oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk menciptakan motif khas Depok agar bisa mengangkat nama kota tersebut. Ia pun menyanggupi permintaan tersebut karena menurutnya menciptakan motif baru yang bisa jadi ciri khas sebuah kota seperti Depok merupakan tantangan tersendiri.

Setelah melewati beberapa bulan riset, Ratna pun menemukan motif pertama untuk batik Depok, yakni Gong Si Bolong. "Gong Si Bolong ini sebenarnya simbol ikonik kota Depok, yakni kesenian asli yang tidak ada di kota lain. Tapi banyak orang yang tidak tahu. Bahkan warga Depok sendiri belum tentu tahu," ujarnya.

Gong Si Bolong sendiri merupakan kesenian gamelan yang muncul di antara sebagian orang di pinggiran Depok, yaitu di kalangan warga Tanah Baru, Depok. Kesenian Gong si Bolong juga merupakan paduan antara seni musik dan tari Tayub.

Selain motif Gong Si Bolong, ada tiga motif lain yang diciptakannya untuk batik Depok. Antara lain motif topeng Cisalak, tugu Sawangan, dan benggol (mata uang Hindia Belanda).

Keempat motif tersebut sebenarnya merupakan simbol ikonik Kota Depok. Tak hanya menjadi simbol ikonik, tapi juga memiliki nilai sejarah.

Saya memang senang dengan motif batik yang bercerita. Jadi di balik motif itu tidak hanya sekadar gambar dan filosofi, tapi ada ceritanya juga. Selain jadi corak batik, motif yang saya buat ini bisa menjadi destinasi pariwisata Depok, kata wanita yang juga Ketua Komunitas Batik Depok.

Harga selembar kain batik Depok ukuran 2 meter x 1,5 meter cukup beragam. Untuk batik cap dibanderol Rp 200.000 sampai Rp 250.000 per lembar. Sedangkan batik tulis, harganya mulai Rp 350.000 sampai Rp 12 juta per lembar. "Alhamdulilah, kain batik Depok ini sudah sampai ke luar negeri, ke Eropa seperti Ukraina, Belanda, dan Georgia. Kalau di Asia sendiri saya juga sudah pameran ke Kuala Lumpur, India, dan Singapura," tandas Ratna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×