kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gurihnya peluang bisnis tempe mendoan


Selasa, 06 Mei 2014 / 17:29 WIB
ILUSTRASI. Pabrik kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW).


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

TEMPE mendoan sudah menjadi kudapan yang akrab di lidah masyarakat Indonesia. Makanan khas daerah Banyumas, Jawa Tengah, ini digemari lantaran rasanya yang gurih dan renyah.

Karena banyak peminatnya, kini banyak bermunculan pedagang mendoan. Salah satunya adalah Abimanyu, yang mengusung brand Mendoan Dhemit di Yogyakarta.

Berbekal pengalaman mengolah mendoan, pria 37 tahun ini memulai bisnisnya pada 2011. Tahun 2012 ia langsung menawarkan kemitraan. Saat ini ia sudah memiliki delapan gerai yang tersebar di Yogyakarta.

Perinciannya, dua milik pusat dan sisanya milik mitra. Ia bilang, mendoan bikinannya tidak berbeda dengan mendoan khas Banyumas.

Bedanya ada di bumbu hasil racikan tangannya sendiri. "Bumbunya saya pelajari langsung dari orang yang mengerti mendoan banyumas," ujar pria yang akrab disapa Abi ini.

Abi menjual berbagai macam tempe mendoan, seperti mendoan original, kaku, sedang, dan kering. Mendoan olahannya dibanderol seharga Rp 1.000 per buah. "Kalau beli Rp 5.000 dapat enam buah," ujarnya.

Tertarik menjadi mitra Mendoan Dhemit? Abi mematok biaya investasi Rp 12 juta. Mitra berhak mendapatkan booth, bahan baku, peralatan masak, gas 3 kilogram (kg), alat promosi, pelatihan, dan seragam karyawan.

Abi menargetkan, mitra bisa menjual minimal 300 lembar tempe mendoan per harinya. Dengan begitu, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 9 juta per bulan.

Setelah dikurangi biaya sewa tempat, bahan baku, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya, mitra masih bisa meraup laba bersih 35%. Dengan demikian, mitra bisa balik modal dalam waktu tiga bulan.

"Lokasi menentukan juga. Ada banyak yang buka di kampus, dua bulan sudah bisa balik modalnya," begitu klaim Abi.

Dalam kerjasama ini ia tidak mengutip biaya royalti  kepada mitra. Tapi mitra wajib membeli bahan baku tempe dan bumbu dari pusat. "Kami tidak menentukan berapa pembeliannya, sesuai kebutuhan mitra saja," katanya.

Tahun ini, Abi menargetkan gerai mendoannya bisa merambah luar kota. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×