Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Tri Adi
Sukses dengan es dawet Cah mBanjar, Hafiz Khairul Rijal berniat memperbesar usaha ke bisnis makanan dan minuman lainnya. Ia mematok target jaringan restorannya bisa merambah hingga ke luar negeri, seperti gerai waralaba Es Teler 77.
Tahun 2008, Hafiz Khairul Rijal mendapatkan penghargaan Wirausaha Mandiri dari Bank Mandiri. Di tahun yang sama, ia juga memperoleh penghargaan Bank Sumut Award 2008 untuk kategori UKM.
Setelah menggondol berbagai penghargaan itu, pengembangan usahanya makin lancar. Hafiz menjalankan usaha es dawet Cah mBanjar lewat badan usaha CV Djawara Fizta. Perusahaan ini memasok bahan baku seluruh gerai Cah mBanjar di Indonesia. Lewat perusahaan ini juga, Hafiz mengembangan usaha di bisnis makanan dan minuman.
Saat ini, dengan total karyawan 25 orang, Djawara Fizta mencetak omzet antara Rp 50 juta hingga Rp 100 juta per bulan dari bahan baku yang dipasok ke mitra.
Tak cuma Hafiz yang turun tangan di bisnis es dawet ini. Istrinya, Citra Puspa Sari yang sebelumnya berprofesi sebagai penyiar radio dan televisi, akhirnya bergabung di usaha ini pada bagian pemasaran. Untuk menjangkau jaringan dan pasar yang lebih luas, Cah mBanjar rajin mengikuti pameran hingga luar negeri. Seperti, pameran di Singapura dan Hongkong.
Citra bilang, ada investor yang tertarik. "Tapi, bahan baku yang belum ada solusinya," katanya. Santan mungkin masih bisa diusahakan di luar negeri. Namun, gula kelapa tetap harus dikirim dari Indonesia. Sementara, membangun dapur utama di negeri tetangga bakal membutuhkan modal yang besar.
Setelah merasa mantap dengan jaringan kemitraan es dawet, Hafiz pun berniat memperluas usahanya. Di tahun 2009, Hafiz membuka usaha bakso bersama temannya. "Maklum, saya tidak mengerti membuat bakso," kata Hafiz.
Bakso ini memiliki resep seperti bakso malang. Ia menggunakan nama Bakso Mas Karyo. Nama ini diambil dari tokoh Mas Karyo di serial Si Doel Anak Sekolahan yang kental dengan nuansa Jawa.
Saat ini, sudah ada sekitar 20 outlet bakso Mas Karyo di wilayah Medan, Aceh, Nias hingga Bekasi. Lantas, pria kelahiran tahun 1978 ini juga menawarkan kemitraan bakso.
Dengan membuka waralaba bakso ini, Hafidz ingin mencapai tujuan jangka panjangnya yakni merambah pasar internasional. "Kami ingin seperti Es Teler 77," kata Hafiz.
Karena itu, saat ini, Hafiz terus menyusun rencana untuk membuka gerai Cah mBanjar di lokasi pusat perbelanjaan. Namanya Cah mBanjar The Outlet. Di tempat inilah nanti berbagai makanan seperti bakso dan siomay, serta makanan lain akan disajikan. "Kami akan memulainya di tahun 2011," imbuh Hafiz.
Meski berniat membuka gerai sejenis Es Teller 77, Hafiz membidik segmen yang berbeda. Kalau Es Teller 77 menargetkan pasar menengah ke atas, ia lebih menargetkan pasar yang menengah.
Hafiz berniat membuka Cah mBanjar The Outlet dengan pengembangan sendiri, bukan dengan kemitraan atau waralaba. "Karena saya lebih enak mengontrolnya," kata Hafiz. Saat ini, Hafiz sudah menyelesaikan master plan restoran Cah mBanjar The Outlet ini.
Lewat master plan The Outlet yang sudah terbentuk, Hafiz dan Djawara Fizta berniat menjadi perusahaan makanan dan minuman kelas dunia yang tersebar di banyak negara.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News