Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri
Pasar burung Depok Baru cepat dikenal kalangan pehobi lantaran koleksi burung yang dijual para pedagang terbilang lengkap. Beberapa burung unik, bahkan burung yang bisa di ikutkan pada kontes bisa ditemukan di tempat ini.
Lantip Pujiono, pehobi burung asal Lenteng Agung, Jakarta Selatan yang sedang berada di pasar tersebut saat KONTAN menyambangi sentra penjualan burung ini berceritera, ia tahu pasar tersebut dari rekannya.
Ia bilang, untuk burung peliharaan yang ada di sentra ini termasuk lengkap, karena yang dia cari selalu ada. "Diantaranya saya mencari burung murai yang masih anakan," tuturnya.
Basit Mulya, salah seorang pedagang di pasar tersebut mengatakan, bahwa walaupun relatif baru, namun koleksi di pasar burung tersebut sudah cukup lengkap. Misalnya, burung murai dan cucakrawa. Kemudian ada beberapa jenis burung yang habitatnya di Depok seperti burung kacer hitam, burung pleci dan burung kenari.
Kemudian ada jenis burung yang kicauannya menirukan kicauan burung yang ada di sekitarnya. Misalnya burung branjangan. "Burung ini agak mahal, harga jutaan. Tetapi burung ini bagus juga untuk kontes," kata Jumat Junaedi, pedagang lain dengan nada promosi.
Untuk bisa menarik pelanggan, para pedagang burung memang harus tahu banyak tentang jenis-jenis burung, termasuk perilaku dan kicauannya.
Pengetahuan ini secara tidak langsung juga akan membantu mendongkrak harga jualnya karena dengan pengetahuan ini, pedagang bisa meyakinkan pembeli.
Seperti diceriterakan pedagang Jumat Junaedi mengatakan, ada beberapa jenis burung yang harganya mahal, bahkan lebih mahal dari harga di daerah lain. Namun demikian, para pehobi burung, kalau sudah suka, akan dibeli. “Kalau memang sudah hobi, berapapun harganya pasti dibeli sama pelanggan, jadi tidak masalah meskipun harganya mahal,” kata dia.
Namun secara umum, menurut Jumat, semakin langka burung akan semakin mahal pula harganya. Hal senada dikemukan Basit. “Harga beberapa jenis burung langka jelas mahal, tapi untuk burung yang ada disini, harganya relatif murah,” tutur Basit. Ia memberi contoh, harga burung kacer dan pleci di pasar ini masih berkisar antara puluhan sampai ratusan ribu rupiah.
Beda dengan burung langka seperti cucakrawa dan tledekan. Kata pria yang akrab di sapa Basit, harga kedua jenis burung itu bisa mencapai jutaan rupiah. Burun tersebut memang tergolong langka dan dari luar Depok, bahkan dari luar Pulau Jawa.
Toh faktor kicauan burung atau warna bulu tidak terlalu berpengaruh pada harga. Ini paling tidak yang dialami Endar. Ia bilang, pernah menjual burung nuri yang warna bulunya tidak terlalu cerah, tapi terjual relatif mahal lantaran pembeli sudah kadung cinta.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News