kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,13   -2,62   -0.29%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikan kerapu: Untung memang besar tapi kendala juga tak sedikit (2)


Senin, 10 Oktober 2011 / 14:08 WIB
Ikan kerapu: Untung memang besar tapi kendala juga tak sedikit (2)


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Tri Adi

Pangsa pasar nan besar dan harga yang mahal membuat budidaya ikan kerapu menghasilkan keuntungan menggiurkan. Namun, jangan salah, berbagai kendala mulai dari benih, tempat, dan penyakit, membuat budidaya ini membutuhkan modal yang tidak sedikit.

Walau memiliki potensi ekonomi besar, budidaya kerapu bebek dan kerapu macan tak sederhana. Tidak banyak pembudidaya lokal yang mau terjun berternak ikan karang ini. Selain susah mencari tempat yang tepat, petani juga terkendala penyediaan bibit.

Lahidima, pembudidaya kerapu macan dan bebek di Belitung, menjelaskan bahwa ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum menebar benih kerapu. Selain pengecekan keramba jaring apung, perlengkapan lain seperti tali jangkar, jaring, dan pelampung jaring juga harus dipersiapkan dengan baik.

Lokasi budidaya yang berada di laut, memerlukan kehati-hatian lebih besar. Petani perlu melakukan pengecekan lebih detail soal sambungan balok, baut penyangga, papan jalan, dan rumah jaga. "Pelampung yang rusak harus diperbaiki atau diganti," kata Lahidima

Setelah tempat selesai, proses selanjutnya adalah penyebaran benih. Kualitas benih yang bagus diperlukan untuk menghasilkan ikan kerapu yang bagus pula. Untuk lahan budidaya seluas 3 m x 1,5 m x 1,5 m diperlukan kurang lebih 200 ekor hingga 250 ekor benih kerapu ukuran 10 cm.

Harga benih yang baik bervariasi mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 14.000 per ekor. Benih-benih ini bisa didapatkan penjual benih kerapu yang banyak terdapat di Belitung. "Jika di Belitung tidak ada, kita ambil dari Batam," katanya.

Menurut Lahidima, benih yang disebar untuk pertama kalinya tidak akan hidup semua. Budidaya baru akan menghasilkan kerapu yang bagus setelah penebaran benih ke dua atau ke tiga. Inilah yang membuat petani biasanya kapok membudidayakan kerapu.

Selain berhadapan dengan cuaca dan benih yang tak mendukung, pembesaran kerapu juga membutuhkan pakan yang tidak sedikit. Untuk bisa tumbuh mencapai ukuran sesuai permintaan pasar, beberapa asupan pakan berenergi tinggi sangat dibutuhkan.

Contoh pakan yang bagus untuk ikan kerapu macan adalah ikan runcah yang dipotong kecil-kecil. Selain runcah, kerapu juga doyan dengan jenis ikan beseng, ikan cendro, ikan pisang-pisang, dan ikan kakatua.

Lahidima mengatakan, selama masa pemeliharaan kerapu, sering ditemukan berbagai macam parasit di tubuh ikan. Untuk itu, petani harus melakukan pengobatan dengan penyiraman ikan dengan air tawar selama kurang lebih 5 menit sampai 10 menit. Untuk pencegahan penyakit, yang paling penting menurut Lahidima adalah penjagaan kualitas air.

Jika seluruh kendala bisa diatasi, petani bisa panen kerapu macan setelah pembesaran selama satu tahun tujuh bulan. Adapun kerapu bebek butuh waktu lebih singkat, yakni selama 10 bulan.

Badrun, juga pembudidaya kerapu di Belitung, menyatakan hal yang sama. Menurut Badrun, modal memulai bisnis ini cukup besar. Selain harga benih mahal, dia juga menyediakan dua jenis pakan ikan berupa ikan kecil dan pelet.

Dua jenis pakan ikan ini tak murah. Ikan kecil berharga Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per kg, sedangkan pelet ikan mencapai Rp 55.000 per kg. Menurut Badrun, dengan 250 kerapu untuk tiap keranjang jaring apung (KJA) , dia membutuhkan rata-rata 3 kg hingga 6 kg pakan tiap hari di luar pakan pelet.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×