kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Jaket pelindung diri dari corona kini sudah bisa membawa rezeki


Sabtu, 11 Juli 2020 / 09:10 WIB
Jaket pelindung diri dari corona kini sudah bisa membawa rezeki


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi membuat banyak pebisnis mengubah haluan bisnis dan membuat layanan yang sesuai dengan kebutuhan di periode tersebut. Misalnya, banyak perusahaan, terutama UMKM yang kini memproduksi masker serta alat pelindung diri (APD). 

Khusus untuk APD, salah satu produk yang mulai terlihat pasarnya, karena masa pandemi masih berlangsung adalah jaket pelindung diri (JPD) atau juga disebut outer pelindung diri (OPD). Pakaian ini diklaim bisa mencegah penyebaran droplet dari pihak lain termasuk juga dari udara.

Salah satu pebisnis yang mulai memproduksi JPD adalah Fleuri Paramita Aprianti pemilik label Fleure & Savezone. Sejak awal tahun, Fleuri mulai membuat masker dan perlengkapan untuk menangkal virus korona lainnya sejak Januari lalu. Pebisnis yang dulunya bermain di konveksi ekspor ini lantas mulai memproduksi JPD sejak Mei lalu.
Hasilnya tergolong positif. Hingga kini ia sudah menjual sebanyak 5.000 potong JPD yang dibanderol seharga Rp 69.000 per buah. "Ini buat keseharian dan menyesuaikan cuaca di Indoesia," katanya kepada KONTAN. 

Baca Juga: Laba cantik dari jaket pelindung diri fashionable

Produksi JPD ia lakukan di Probolinggo Jawa Timur dengan mempekerjakan 100 pekerja. Berkat mengalihkan perhatian ke produk kebutuhan pandemi, Fleuri tidak mengurangi karyawan. Untuk memperluas pemasaran, ia pun sudah memanfaatkan   pemasaran digital.

Baca Juga: Inilah strategi gerai minuman boba menghadapi badai pandemi

Pemain usaha konveksi lainnya ialah Sofya Moureen pemilik label Mouca yang sebelumnya berkecimpung di busana muslim. Sofya mulai berinovasi membuat OPD sejak akhir April lalu. Bahan yang digunakannya yakni parasut anti air.

Awalnya ia hanya menerima pesanan OPD untuk klinik kecantikan. Namun lantaran respon masyarakat cukup baik, akhirnya target pasarnya pun diperluas.
Kini, ia sanggup memproduksi 50 OPD hasil kerja bareng dengan 10 penjahitnya. Adapun lokasi usaha berada di Medan. Harga OPD tersebut berkisar antara Rp 180.000 - Rp 250.000 per buah. "Sekarang sudah ready, sebelumnya masih pre order," tuturnya ke Kontan.co.id.

Sejauh ini, ia sudah menerima pesanan sekitar 1.000 OPD.  Para pemesan kebanyakan berasal dari Medan, Jakarta, Semarang, Kalimantan, dan Surabaya.
Dengan hasil tersebut, ia berencana menambah produk pelindung pandemi lainya, yakni apron yang modis. Ide ini datang dari maraknya masyarakat yang hobi memasak sejak adanya pandemi Covid-19.

Pemain lainnya yakni Rininta Suci Lestari pemilik Rininta Boutique asal Yogyakarta yang awalnya memproduksi kebaya. Sejak Juni, ia mulai memproduksi jaket pelindung diri kombinasi batik dan tenun untuk mempermanis tampilan. Rininta masih menerapkan pre order dan  sejauh ini sudah menerima 300 pesanan dengan omzet sekitar Rp 50 juta. Melihat hasil tersebut, ia berencana perluas pasar ke area lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×