kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan asal menanam red lady, pilih yang berkualitas (2)


Selasa, 21 Desember 2010 / 10:28 WIB
Jangan asal menanam red lady, pilih yang berkualitas (2)


Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Membudidayakan pepaya red lady tak berbeda jauh dengan pepaya bangkok ataupun california. Selain iklim, cuaca, lokasi, dan perawatan tanaman, perlu juga memperhatikan pemilihan benih untuk dapat kualitas buah yang bagus.

Pepaya red lady bisa tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 700 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman buah ini membutuhkan suhu bertemperatur 22-30 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 40%. Lahan perkebunan dengan drainase yang baik juga turut menentukan perkembangan pepaya asal Taiwan tersebut.

Yossy Setyawan, pemilik UD Setywan, pembudidaya pepaya red lady di Blora, Jawa Tengah, mengatakan, tingkat embusan angin juga perlu diperhatikan. Sebab, untuk proses penyerbukan butuh tiupan angin yang tidak terlalu kencang. "Perkembangan optimal akan terjadi jika dalam radius 100 meter tidak ada tanaman jenis lain. Itu untuk menghindari penyerbukan silang," ungkap pria berusia 36 tahun ini.

Kadar keasaman tanah alias pH, Yossy bilang, juga dapat mempengaruhi budidaya buah berdaging manis ini. Kadar pH yang cocok untuk tanaman berjenis kelamin betina ini adalah 6-7. Curah hujan yang berlebihan juga akan berimbas pada hasil panen yang tak maksimal.

Dengan karakteristik tersebut, sampai saat ini, Yossy masih mencari formulasi yang cocok untuk menanam pepaya red lady di Blora. Soalnya, karakteristik tanah di wilayah ini berbeda satu sama lain. "Formulasi sedang diramu guna menghasilkan produksi pepaya red lady yang optimal," kata dia.

Meski tak ada perlakuan khusus dalam merawat pepaya red lady, Yossy tetap mengeluarkan biaya perawatan sebesar Rp 75.000 per pohon untuk memastikan pertumbuhannya tetap stabil.

Gatot Arifin, Manajer Pemasaran Agrorich Internasional, distributor benih pepaya red lady di Surabaya, menuturkan, budidaya tanaman ini akan maksimal jika prosedur dan tata cara menanamnya diikuti dengan benar.

Untuk itu, Gatot menganjurkan, pembudidaya pepaya red lady mulai menanam benih di pengujung musim hujan. Tujuannya, supaya ketika musim kemarau datang tanaman dapat tumbuh maksimal karena terkena matahari langsung. Sehingga, "Pohon cepat berbuah, tingkat produksinya tinggi, dan tahan terhadap penyakit," ujar Gatot.

Ciri-ciri pepaya red lady yang sudah matang yakni, kulitnya akan berwarna jingga dengan warna daging jingga kemerahan. Buah yang matang dengan sempurna memiliki kadar kemanisan mencapai ±13%. Bentuk buah bervariasi, mulai dari lonjong, bulat, dan memanjang.

Selain mengikuti tata cara penanaman yang benar, Yossy juga mengingatkan, agar pembudidaya pepaya red lady memilih bibit berkualitas. Soalnya, kini banyak benih yang ditawarkan di pasaran yang belum tentu kualitasnya oke.

Nah, Yossy menyarankan, pembudidaya lebih selektif mencari benih yang benar-benar berkualitas. "Hasil panen akan berbeda jika memakai benih yang di bawah standar, walaupun proses pembudidayaan tepat," tegasnya.

Senada dengan Yossy, Gatot meminta para pembudidaya pepaya red lady tidak tergoda membeli benih yang murah. Soalnya, sudah pasti benih tersebut di bawah standar alias tak berkualitas. Harga benih pepaya red lady berkualitas dijual dengan kisaran harga Rp 40.000-Rp 50.000 per pak. Tiap pak berisi 50 biji pepaya siap tanam.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×