kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Jelang lebaran, permintaan stoples melonjak tinggi


Jumat, 10 Agustus 2012 / 12:50 WIB
Jelang lebaran, permintaan stoples melonjak tinggi
ILUSTRASI. Ini daftar 10 anime terbaru iQIYI Juli 2021, lengkap dengan jadwal tayang


Reporter: Fahriyadi, Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

Stoples merupakan perlengkapan utama untuk menghidangkan berbagai makanan ringan saat Lebaran tiba. Itu sebabnya, permintaan stoples, baik kaca atau plastik semakin tinggi menjelang Lebaran.

Adilah Mahmud, produsen stoples dari Ciomas, Bogor, Jawa Barat mengaku sudah merasakan tingginya permintaan stoples sejak awal bulan Ramadan.

"Sebelum puasa sebenarnya sudah terasa ada kenaikan, tapi belum begitu besar," kata Adilah yang menekuni usaha ini sejak tiga tahun silam.
Sejak awal puasa, Adilah bisa menjual 10 toples per hari. Menjelang Lebaran penjualan terus meningkat.

Ia mengaku, banyak konsumen menyukai stoplesnya karena dilengkapi beragam aksesori Lebaran, seperti rangkaian pita berbentuk ketupat atau sarung. "Tahun lalu saya banyak dapat order," ujarnya.

Untuk mengulangi sukses seperti tahun lalu, ia kini kembali menggenjot produksi stoples Lebarannya. Harga jual stoplesnya berkisar antara Rp 80.000-Rp 120.000 per unit. Dengan harga tersebut, ia menargetkan bisa meraup omzet lebih dari Rp 10 juta menjelang Lebaran tahun ini.

Meningkatnya permintan stoples juga dirasakan Iwan Nurbeni, pemilik Alfian Collection di Batang, Jawa Tengah. Ia mengaku, kerap mengalami peningkatan penjualan jelang Lebaran. "Padahal di bulan biasa permintaan hampir tidak ada," jelas Iwan.

Di bulan biasa ia hanya bisa menjual 80 stoples. Namun, saat Lebaran bisa mencapai 400 stoples. Produk stoplesnya itu dipasarkan di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Meski mengalami lonjakan tinggi, namun ia tak memungkiri bahwa persaingan dalam usaha stoples ini semakin ketat. "Tahun lalu pesanan kami meningkat tujuh kali lipat dan tahun ini lebih menurun," tandasnya.

Ia menekuni usaha pembuatan stoples sejak dua tahun terakhir. Ia fokus membuat stoples yang dihias dengan berbagai kreasi kain flanel.
Produk stoplesnya itu dijual dengan harga Rp 23.000 per pieces. Iwan mengakui, harga tersebut lebih mahal ketimbang bulan biasa yang hanya dijual Rp 20.000 per pieces.

Dengan harga jual Rp 23.000 per pieces, omzetnya hingga Lebaran nanti bisa mencapai Rp 9 juta -Rp 10 juta. Meski mendulang omzet berlipat, tetapi marginnya tidak besar. "Marginnya tak lebih dari 20%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×