Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini
Budidaya brokoli tidak sulit. Sama seperti tanaman sayur lainnya, budidaya brokoli perlu memperhatikan pasokan air dan ketinggian lahan sebagai lokasi budidaya. Ryo Adi, petani brokoli asal Malang, Jawa Timur bilang, brokoli cocok dikembangkan di dataran tinggi.
Bila ditanam di daerah panas, brokoli tidak bisa berkembang dengan baik karena tanaman ini memang lebih cocok untuk daerah dingin. "Budidayanya harus di daerah yang udaranya sejuk dan dingin," kata Ryo.
Menurut Ryo, untuk bertanam brokoli, tanahnya harus digemburkan supaya brokoli bisa tumbuh cepat. Penggemburan tanah bisa dilakukan dengan menggunakan cangkul.
Sebelum menanam, tanah yang telah digemburkan itu perlu dicampur pupuk. "Sebaiknya dikasih pupuk kandang," kata Ryo. Baru kemudian dibuat lubang tanam dengan kedalaman 30 centimeter (cm). Jarak tanam sayuran brokoli sekitar 40-50 cm.
Untuk bibitnya sendiri, kita bisa membeli. Kebanyakan bibit brokoli masih didatangkan dari luar negeri. "Tapi ada juga yang produksi lokal," kata Ryo.
Umumnya, bibit tersebut dijual dalam bentuk biji, sehingga perlu disemai dulu. Penyemaian dilakukan di polybag sampai tumbuh menjadi kecambah.
Sebulan sejak disemai, kecambah biasanya sudah tumbuh dan sudah memiliki tiga hingga empat helai daun. "Itu tandanya bibit siap ditanam ke lahan," jelas Ryo.
Bagus Budi, pemilik Nurida Farm asal Malang bilang, perawatan brokoli tidak sulit. Setelah ditanam, selanjutnya tinggal menyiram tanaman rutin setiap pagi dan sore. "Penyiraman harus setiap hari," katanya.
Di masa-masa awal tanam, pemupukan juga harus dilakukan rutin setiap dua minggu sekali. Selain itu, lakukan juga penyemprotan tanaman dengan cairan anti hama secara rutin. Hal ini penting untuk mencegah brokoli dari serangan hama.
Ia menyarankan, bila budidaya brokoli bertujuan untuk bisnis, sebaiknya lakukan penanaman setiap hari. Misalnya satu hari menanam di satu area atau satu baris, lalu besoknya lagi menanam di area lain.
Menurutnya, hal ini penting agar panen bisa dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Dengan begitu, petani bisa konsisten menjual brokoli setiap hari. Menurut Budi, tanaman brokoli sudah bisa dipanen dalam waktu tiga bulan.
Dalam usia tiga bulan itu, brokoli sudah siap panen. Warnanya hijau kekuning-kuningan. Namun demikian, menurut Bagus bisa juga kita menjual brokoli ketika baru berusia dua bulan sehingga ukurannya lebih kecil.
Brokoli kecil banyak diminati pengusaha restoran. Pasar brokoli ini tersebar luas di seluruh Indonesia. (Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News