Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
Dari sekian banyak kuliner khas Bandung, Surabi termasuk yang populer. Kuliner khas masyarakat Jawa Barat ini disukai karena rasanya yang lembut, manis dan mengenyangkan. Punya banyak penggemar, surabi pun gampang ditemui, baik di pusat-pusat perbelanjaan hingga di pinggir-pinggir dengan mengusung konsep kafe atau kaki lima.
Salah satu pemain di bisnis ini adalah Dian Badroen yang mengusung brand Sari Surabi Bandung. Sejatinya, Dian pendatang baru di bisnis ini. Ia baru akan membuka gerai perdananya ada 19 Maret nanti di Sawangan, Depok.
Selain surabi, resto ini menyediakan aneka menu lainnya khas Asia Timur dan Eropa. Antara lain, wafel, roti prata, bakmi dan lainnya. "Total ada 40 menu," kata pria 47 tahun ini.
Untuk menu minumannya, disediakan aneka pilihan kopi dengan kualitas terbaik. Ingin menyasar seluruh konsumen, Dian menjual menu mulai Rp 15.000 hingga Rp 30.000 per porsi.
Restoran ini langsung menawarkan kemitraan sejak awal buka. "Nanti setelah tiga bulan buka kami baru buka gerai mitra, kami lihat animo konsumen dulu," jelasnya.
Ia mengaku langsung berani menawarkan kemitraan karena sudah tidak asing lagi dengan dunia waralaba. Sebelum membuka usahanya ini, dia pernah menjabat sebagai manajer operasional di Citarasa Selera Nusantara (CSN) Group yang menawarkan beberapa usaha waralaba. Antara lain Surabi Enhai, Ayam Penyet Jakarta, Soto Betawi Haji Amir dan lainnya.
Investasi Rp 2 miliar
Untuk kemitraan Sari Surabi Bandung, ia menawarkan paket investasi Rp 1,5 miliar dan Rp 2 miliar. Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan seluruh perlengkapan memasak, branding, penyajian, karyawan dan jasa pengelolaan restoran.
Tempat yang harus disediakan minimal 400 meter (m) – 500 m dengan dua lantai berkapasitas minimal 150 kursi. Meskipun pendatang baru, Dian sudah menargetkan omzet yang cukup tinggi, yakni Rp 1 miliar per bulan.
Dengan laba 47% dari omzet, mitra bisa balik modal dalam waktu kurang dari dua tahun. "Angka itu saya dapatkan dari restoran sebelumnya yang saya pegang," jelasnya.
Demi mencapai target tersebut, Dian akan menarik pengunjung dengan membuat konsep open kitchen sehingga konsumen dapat melihat atraksi chef saat membuat menu. Selain itu, desain interiornya juga dibuat semenarik mungkin.
Ketua Umum Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali), Levita Supit menilai Sari Surabi Bandung terlalu berani mematok omzet Rp 1 miliar per bulan. Apalagi, bisnis ini masih baru di tengah persaingan yang ketat.
"Kalau dia bisa memberikan sesuatu yang unik dan berbeda, mungkin bisa saja dia sukses," katanya. Untuk calon mitra, sebaiknya jangan buru-buru mengambil tawaran ini. Mitra harus cermat dan melihat dulu kinerja usaha ini.
Sari Surabi Bandung
Jalan Raya Sawangan
(dekat Perumahan Citra Lake) Depok Jawa Barat
HP 081218513401
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News