kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemkop perkuat kelembagaan bank sampah


Rabu, 30 Agustus 2017 / 12:49 WIB
Kemkop perkuat kelembagaan bank sampah


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  Bank sampah memiliki potensi ekonomi yang besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Maka Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendorong dan perkuat kelembagaan unit-unit bank sampah dengan melakukan sinergi yang saling menguntungkan dan mengelompokkannya menjadi badan hukum koperasi.

Sehingga, unit bank sampah bisa lebih mudah akses ke sumber-sumber produktif, seperti pemasaran, pembiayaan, teknologi, dan lainnya, dalam rangka mengembangkan usahanya.

Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Agus Muharram menyebutkan, untuk mengembangkan UMKM bank sampah perlu dilakukan langkah-langkah antisipatif dari hulu hingga hilir, seperti meningkatkan capacity building pengelola bank sampah, melakukan kemitraan dengan instansi terkait, perluasan pemasaran, pembiayaan, serta pendampingan.

"Tujuannya, meningkatkan efektifitas pengelolaannya dan pengembangan produk derivatifnya," tandas Agus dalam keterang tertulis yang KONTAN terima, Rabu (30/08).

Agar dapat memperkuat unit bank sampah, Kemkop UKM memiliki program izin usaha mikro dan kecil (IUMK) secara gratis. Program lainnya yaitu pendampingan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi.

"Juga, memfasilitasi sinergi pengelola bank sampah ke mitra strategis, baik di hulu maupun hilirasi seperti dalam pemasaran produk, pengembangan produk dan lainnya," jelas Agus.

Rahmat Hidayat dari Koperasi BSM (Bank Sampah Malang) dari Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan bahwa sampah bisa memiliki nilai ekonomis bila dipilah-pilah sesuai jenisnya. Sedangkan untuk daur ulang menjadi produk, lanjut Rahmat, harus bisa menjadi produk yang menarik dan diminati pasar dengan mengikuti keinginan pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×