kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kiprah Petani Jahe Merah Lebak, Dari Pasar Jadi Pemasok Perusahaan


Sabtu, 04 Maret 2023 / 14:15 WIB
Kiprah Petani Jahe Merah Lebak, Dari Pasar Jadi Pemasok Perusahaan


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - LEBAK. Para petani jahe merah yang berada di Kecamatan Sobak, Kabupaten Lebak, Banten dalam dua tahun terakhir mulai mampu meningkatkan taraf hidupnya. Mereka berjumlah 41 orang yang berasal dari wilayah Baduy luar dan non Baduy. Tepatnya di Desa Kanekes, Desa Hariang dan sekitarnya.

Ini seiring pemahaman dan pengetahuan petani soal budidaya jahe merah yang semakin baik. Imbasnya, tentu langsung terlihat ke produktivitas hasil panen mereka.

Sebelumnya, para petani jahe merah di desa-desa tersebut hanya bisa menghasilkan 4 ton sampai 6 ton jahe dalam sekali masa panen. Namun kini, hasil panen mereka melonjak menjadi hingga mencapai 13,5 ton per hektare (ha).

Secara keseluruhan, jika pada tahun 2021 total hasil panen jahe merah para petani hanya 37,61 ton, tahun lalu hasil panennya sudah menembus 48,5 ton.

"Lumayan untuk bisa mencukupi kebutuhan," kata Asrip, salah satu petani jahe merah yang berasal dari Baduy luar.

Baca Juga: Saat corona merebak, mari bikin gerai minuman jahe ala Jahe.in

Tak cuma hasil panen yang meningkat signifikan. Para petani tersebut juga mampu memperluas pemasaran hasil panennya. Sebelumnya, para petani sebatas memasarkan jahe merah ke pasar-pasar di daerah Lebak dan sekitarnya saja.

“Sebelumya pasarnya masih berkutat di pasar tradisional saja," kata Dani Kurnia, Koordinator Project Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di Lebak, Banten, belum lama ini.

Nah, berkat bantuan pembinaan dari YDBA, para petani tersebut kini bisa menjalin bisnis dengan perusahaan jamu besar. YDBA membuka akses para petani ke PT Bintang Toedjoe. Anak usaha Kalbe Farma pun tertarik dengan produk jahe dari Lebak tersebut. Perusahaan itu juga ikut memasok bibit jahe merah untuk para petani.

Ke depan, para petani diharapkan bisa menggenjot hasil panennya. Targetnya, kata Dani, pada akhir tahun 2023 hasil panen panen jahe merah para petani bisa menembus angka 60 ton.

Untuk bisa merealisasikan target tersebut, upaya yang dilakukan adalah mempeluas area pertanian jahe merah menjadi 25 hektare. Sebagai informasi, saat ini total luas lahan yang ditanami jahe merah oleh para petani baru sekitar 16,5 hektare.

Target kenaikan hasil panen tersebut juga seiring dari komitmen PT Bintang Toedjoe. Presiden Direktur PT Bintang Toedjo Fanny Kurniati memastikan pihaknya akan menyerap semua hasil panen dari para petani jahe merah di Lebak. Fanny juga berharap target memperbesar hasil panen jahe merah tahun ini bisa tercapai.

Ke depan, para petani akan diarahkan untuk tidak hanya sekadar menanam jahe merah. Namun juga belajar melakukan diversifiaksi produk turunan jahe merah. Diantaranya membuat simplisia atau jahe merah yang dikeringkan. Dani menyebut, sejauh ini, diversifikasi produk tersebut masih tahap ujicoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×