kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah Edward Tirtanata mengembangkan bisnis Kopi Kenangan (bagian 1)


Sabtu, 20 Juli 2019 / 12:05 WIB
Kisah Edward Tirtanata mengembangkan bisnis Kopi Kenangan (bagian 1)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam setahun terakhir nama Kopi Kenangan begitu populer di Indonesia. Kedai kopi lokal ini sukses merebut lidah masyarakat Jakarta, khususnya kalangan milenial. Gerai Kopi Kenangan tumbuh cepat di sejumlah titik strategis ibu kota, terutama di sekitar area perkantoran dan mal.

Di balik kesuksesan pertumbuhan Kopi Kenangan, ada tangan dingin Edward Tirtanata. Ia bersama rekannya, James Pranoto membesut kedai kopi tersebut pada tahun 2018 lalu. Saat awal berdiri, Kopi Kenangan memiliki delapan gerai.

"Saya memulai Kopi Kenangan karena ketika itu saya melihat tidak ada pilihan bagi masyarakat di Indonesia. Apabila mau minum kopi, maka opsinya hanya beli kopi instan atau kopi mahal yang seharga Rp 35.000–Rp 40.000 per cup," ungkap Edward.

Kemudian, ia melihat adanya produk es kopi susu yang mulai menjamur dan bakal menjadi tren. Namun sayangnya, saat itu belum ada pemain kedai kopi lokal yang berani membawa es kopi susu ke area perkantoran atau mal. Melihat peluang tersebut, Edward pun memberanikan diri membuka gerai Kopi Kenangan pertama di Menara Standard Chartered, Jakarta Selatan dengan modal sekitar Rp 150 juta.

Keberanian menggarap peluang baru dalam bisnis kopi di area perkantoran ternyata membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Edward bilang gerai pertama Kopi Kenangan berhasil balik modal dalam waktu tiga bulan. "Dari pengembalian modal tersebut, saya buka lagi gerai kedua Kopi Kenangan dan sama, bisa balik modal cepat juga, sekitar empat bulan. Respon pasar sangat baik," tuturnya.

Kopi Kenangan meluncur tahun lalu dengan menawarkan menu andalan Kopi Kenangan Mantan yang dibanderol Rp 18.000 per cup. Ada pula beberapa menu lain dengan nama yang tak kalah unik, seperti Kopi Mantan Menikah, Kopi Kenangan Masa Lalu, Kopi Lupakan Dia, Kopi Teh AnDi Lau, Teh Susu Kenangan Terindah, Minuman Selingkuhan, dan Es Teh Nostalgia. Aneka menu tersebut dibanderol mulai Rp 15.000–Rp 42.000 per cup.

Bermula dari delapan gerai, kini Kopi Kenangan sudah memiliki 90 gerai di sekitar Jakarta dan Surabaya. "Dalam sehari, gerai Kopi Kenangan rata-rata bisa menjual lebih dari 1.000 cup. Ada juga gerai terbaik yang penjualannya bisa 2.000 cup per hari," kata Edward.

Menurut pria kelahiran Bandung ini, bisnis kedai kopi tanah air masih menarik untuk digarap, terutama bagi kalangan anak muda.

"Apabila tertarik untuk terjun ke bisnis ini, jangan lupa untuk membuat diferensiasi. Karena kalau kita tidak berbeda, tidak ada value proposition yang bisa diberikan kepada customers," ujarnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×