kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kita Olah Indonesia Mengolah Cuan dari Daur Ulang Plastik


Sabtu, 17 Juni 2023 / 09:10 WIB
Kita Olah Indonesia Mengolah Cuan dari Daur Ulang Plastik


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampah hingga kini masih menjadi persoalan. Terutama, sampah plastik. Namun, sekarang banyak yang  memanfaatkan sampah menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.

Salah satunya adalah Kita Olah Indonesia, usaha rintisan di bidang pengolahan sampah plastik. Usaha berbasis social entrepreneurship di Bekasi ini mulai menggulirkan bisnisnya sejak tahun 2021.

Beragam sampah plastik tersebut langsung diproses Kita Olah menjadi produk yang bernilai jual. Contohnya adalah  produk plastik high-density polyethylene (HDPE),  low-density polyethylene(LDPE), polyethylene terephthalate (PET), serta polystyrene (PS).

Hasil daur ulang sampah plastik Kita Olah Indonesia.

Muhamad Andriansyah, Pendiri dan Chief Executive Officer Kita Olah Indonesia, mengatakan, saban bulan, perusahaannya mengolah rata-rata 78 ton sampah plastik. Dan, dalam setahun Kita Olah sanggup mengolah lebih dari 900 ton sampah non-organik.

"Eksisting kami bisa mengolah tiga ton sampah non-organik dan semuanya merupakan sampah plastik," kata Andre, sapaan akrab Muhamad Andriansyah, Rabu (14/6).

Baca Juga: Potensi menggiurkan dari sampah plastik (bagian 1)

Kita Olah mendapatkan sampah plastik dari bank sampah dan lapak sampah di sekitar lokasi produksi mereka serta perusahaan air mineral. Sampah tersebut Kita Olah beri harga mulai dari Rp 3.000 per kg sampai Rp 10.000 per kg. Lantas, plastik-palstik bekas itu, mereka cuci kemudian cacah lalu lebur menjadi serpihan kecil atau flakes.

Usai menjalani proses tersebut, barulah flakes Kita Olah produksi jadi bijih plastik dan hasil akhirnya bisa menjadi beragam produk plastik. Misalnya, botol, kepala sapu, dan bola plastik mainan.

"Kami juga memberdayakan warga sekitar, ada 25 karyawan yang bekerja di sini," ungkap Andre.

Daur ulang sampah plastik Kita Olah Indonesia

Saat ini, Kita Olah memiliki dua rumah daur ulang di daerah Bekasi. Untuk rumah daur ulang pertama, khusus buat mengolah ragam sampah plastik. Sementara rumah daur ulang kedua untuk mengolah plastik jenis PS atau styrofoam.

Sejauh ini, sampah plastik PS dianggap residu dan tidak bisa didaur ulang. Tapi, Kita Olah mencoba mendaur ulang sampah PS menjadi produk berguna, yakni menjadi bingkai foto.

"Jadi, ada nilainya lagi," ujarnya.

Dengan mengolah sampah non-organik tersebut, Kita Olah mampu memperoleh pendapatan rata-rata Rp 500 juta per bulan. Hasil yang positif ini membut Kita Olah berencana meningkatkan kapasitas produksi mereka. Yakni, dari yang tadinya hanya tiga ton per hari menjadi enam ton sehari.

Kemudian, Kita Olah juga mencoba mengembangkan bahan baku PS yang bisa digunakan untuk mencetak produk plastik lainnya, tak sebatas bingkai foto. Langkah berikutnya adalah melakukan sosialisasi lewat Program Yok Yok Ayok Daur Ulang! atau YYADU!.

Dengan rencana tersebut,  Andre berharap, pendapatan Kita Olah bisa tumbuh menjadi Rp 700 juta hingga Rp 800 juta perbulan di kuartal keempat nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×