kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsultan media sosial mengarahkan agar promosi tak tersesat


Rabu, 11 Mei 2011 / 13:41 WIB
Konsultan media sosial mengarahkan agar promosi tak tersesat


Reporter: Gloria Natalia, Handoyo | Editor: Tri Adi

Situs jejaring sosial macam Facebook dan Twitter berkembang amat cepat ditandai dengan jumlah penggunanya yang amat tinggi. Fenomena ini dilirik banyak produsen sebagai celah untuk mempromosikan produknya. Kondisi ini melahirkan profesi sebagai konsultan media sosial.

Media promosi seperti Facebook dan Twitter pada akhirnya melahirkan profesi baru yang tidak terbayang sebelumnya. Profesi itu adalah social media consultant atau social media strategist.

Mereka adalah penyusun strategi untuk menyebarluaskan produk tertentu. Tujuannya untuk membangun brand awareness dan meningkatkan penjualan brand produk dari sebuah perusahaan.

Widyanto Duta Nugroho, Social Media Coordinator untuk perusahaan kurir JNE, mengatakan bahwa peningkatan penjualan menjadi tujuan terbesar profesi ini.

Konsultan media sosial punya dua tugas besar. Pertama, menyebarluaskan informasi dari klien ke pengguna media sosial. Kedua, monitoring media. Konsultan harus mengecek terus-menerus berita-berita yang berkaitan dengan produk klien. "Kalau ada berita miring, kita tanyakan ke pengirim apa masalahnya dan bisa kita konfirmasi," kata Widyanto, 29 tahun.

Seorang konsultan media sosial juga harus bisa menggiring pengguna media sosial untuk masuk ke website klien. Biar informasi dibaca banyak orang, ia harus punya pemetaan tentang kebiasaan mayoritas konsumen.

Biasanya, Widyanto mengirim informasi klien ke pengguna Twitter dari pukul 16.00 sampai jam 20.30 WIB. Pengiriman informasi ini dilakukannya setiap hari dengan fokus pada hari Senin dan Selasa. Rabu hingga Minggu, antusiasme pengguna Twitter mulai turun.

Menurut Hendro Siswanto, konsultan media sosial dari IPO Media Solution, konsultan media sosial juga harus punya pengetahuan mendalam soal perusahaan dan produknya. Makanya, ia membutuhkan data, seperti target dan segmentasi produk. Data itu untuk memetakan pangsa pasar agar pembuatan materi iklan cocok dengan sasaran.

Soal tarif, Hendro mematok Rp 2 juta sampai Rp 3 juta untuk konsultasi dan jasa pembuatan iklan. Jika klien hanya memanfaatkan jasa konsultasi, biayanya Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. "Semakin besar brand, makin besar nilainya," kata dia. Kisaran harga iklan dan konsultasi untuk satu merek produk sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 4 juta.

Penghasilan konsultan media sosial juga dilihat dari posisi, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan. Posisi ini terbagi dua, tenaga lepas dan hasil rekrut perusahaan.

Biasanya perusahaan akan melihat latar belakang pendidikan calon konsultan. "Minimal kuliah tingkat akhir dari jurusan komunikasi," kata Widyanto yang lulusan Jurusan Marketing di London School of Public Relations, Jakarta.

Menurut Hendro, perkembangan bisnis ini makin naik dengan peningkatan klien mencapai 100%. Saat ini, ia memiliki 20 klien aktif, seperti pengusaha makanan, fesyen, rumah sakit, hingga perorangan. Mereka datang dari Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×