kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Laba Legit dari Kue Kekinian untuk si Buah Hati


Sabtu, 10 Mei 2025 / 08:05 WIB
Laba Legit dari Kue Kekinian untuk si Buah Hati
ILUSTRASI. Pemilik UMKM Kuliner Hai Cake binaan Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra, Dini Mifta Pratiwi (kedua kiri) (Foto Dok. Yayasan Astra)


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BISNIS makanan masih menjadi primadona di setiap waktu. Pelaku bisnis ini bisa berasal dari kalangan manapun. Intinya, pelaku bisnis itu harus sanggup berinovasi dan menawarkan hal baru ke konsumen.

Seperti yang dilakukan Dini Mifta Pratiwi, yang merupakan seorang ibu yang sukses menciptakan usaha dengan merek Hai Cake, kue kekinian untuk buah hati tercinta. 

Dini bercerita, Hai Cake lahir dari kekhawatirannya melihat aneka jajanan anak yang tersedia di pasar. Ia menyadari, sudah terlalu banyak makanan yang tidak sehat yang bisa berdampak terhadap tumbuh kembang seorang anak. 

"Hai Cake itu lahir dari aku sebagai ibu yang khawatir anak-anak kalau makan yang aneh-aneh, makanya aku bikin makananku sendiri," kata Dini kepada KONTAN belum lama ini. 

Baca Juga: Kantong Makin Bugar dengan Produk Pangan Sehat

Namun siapa sangka, kue buatannya justru mendapatkan respon positif dari teman-teman sang anak. Dari sini, Dini melihat ada peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan, bahwa makanan sehat itu juga bisa disukai oleh anak-anak. 

Hai Cake lahir sebagai merek pada tahun 2023 dan menjadi bisnis yang hanya mengandalkan dapur rumah. Awal membuka bisnis, Dini hanya menjual kuenya berdasarkan pesanan yang masuk. Pemasarannya juga sangat sederhana, melalui mulut ke mulut dan memanfaatkan teknologi digital melalui aplikasi WhatsApp. 

Pesanan meningkat membuat Dini memberanikan diri untuk membuka toko kue yang berlokasi di Bogor. Kali ini, bukan hanya membuat kue berdasarkan pesanan, Dini juga mulai membuat kue yang bisa dibeli langsung di toko. 

"Kalau jualan setiap harinya di toko selalu bisa stok ada 20 sampai 30 produk yang karena tanpa pengawet, jadi memang produksi tidak bisa langsung banyak, " jelas Dini. 

Untuk memperluas pasar, Dini lebih banyak menjalankan skema bisnis ke bisnis (B2B). Hai Cake menjadi pemasok kue sehat untuk beberapa kedai kopi di Bogor. Dia mengatakan, setiap satu minggu sekali bisa mengirim 50-100 produk di kedai kopi. 

Selain itu, hampir dalam setiap minggu, Hai Cake juga menerima pesanan untuk berbagai label dan komunitas-komunitas. 
"Hai Cake itu setiap minggu ada event untuk brand, karena memang kita lebih banyak ke B2B," jelas Dini. 

Untuk bisa menjadi vendor sebuah brand juga bukan hal yang mudah. Dini mengaku harus beberapa kali menawarkan produknya ke brand-brand melalui sosial media, ataupun bazar-bazar. 

Namun usahanya membuahkan hasil, Dini mengaku kini sudah ada lebih dari 10 merek yang pernah menjadi mitranya seperti Astra, Vanila Hijab dan lainnya. 

Dini menyebutkan, sejak tahun 2023 omzetnya terus tumbuh mencapai dua digit setiap bulannya. Hanya saja, Dini tidak memberikan angka detail soal keuntungan yang dia raih.

Selanjutnya: Promo Richeese Factory Combo Makan Ber-4, Paket Komplit Hemat sampai Rp 60.000-an

Menarik Dibaca: Promo Richeese Factory Combo Makan Ber-4, Paket Komplit Hemat sampai Rp 60.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×