kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Mengalir dari bisnis memotret makanan


Senin, 25 Mei 2015 / 11:23 WIB
ILUSTRASI. Dari kiri: Brand Marketing Manager PT. MAP Active Tien Tamzil, National Athlete Triyaningsih, Brand Marketing GM, SEA - MAP Active Martina Harianda Mutis, Lifestyle Runner Kristo Immanuel, Active Running Enthusiast Daniel Mananta memperkenalkan empat koleksi terbaru New Balance di Jakarta (14/11). Di Indonesia, lari telah berkembang menjadi gaya hidup. Berlari menawarkan banyak manfaat, mencakup peningkatan kesejahteraan fisik dan mental, serta menjadi ajang untuk interaksi sosial. Melihat hal ini, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) memperkenalkan empat koleksi terbaru?New Balance yaitu, Fresh Foam X 1080v13, FuelCell Supercomp Elite v4, FuelCell Propell v4, dan Fresh Foam X More Trail V3. Teknologi Fresh Foam dan FuelCell memberikan kenyamanan untuk penggunaan sehari-hari, road runner pemula hingga race, dan trail. KONTAN/Muradi/2023/11/14


Reporter: Yulianna Fauzi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perkembangan media sosial dewasa ini mampu memperluas peluang-peluang bisnis. Salah satunya adalah usaha foto makanan untuk kegiatan promosi atau kerap disebut food photography. Bisnis ini kian populer seiring tren yang kini berkembang di kalangan anak-anak muda yang kerap mengunduh makanan di akun Instagram mereka. Lama kelamaan fenomena ini menjadi celah bisnis yang potensial jika digarap serius.

William Prasetya Hondokusumo, fotografer makanan alias food photographer asal Surabaya, mengatakan, teknik food photography dibutuhkan dalam bisnis terutama sektor kuliner untuk mendongkrak bisnis. Sebab, ini akan membuat makanan menjadi lebih menarik dengan menggunakan teknik memotret yang benar.

Dengan adanya Instagram, saat ini dia bisa lebih mudah mempromosikan jasa ini kepada klien.

Dia bilang, sejumlah pelaku usaha kuliner membutuhkan jasa ini untuk keperluan promosi misalnya di situs resmi, baliho, ataupun di produk-produk promosi lainnya. Untuk bisa menekuni bisnis ini sebagai profesi, William mengikuti kursus singkat di Jakarta dan Singapura. "Kita mempelajari bagaimana menonjolkan dimensi makanan yang bisa menggugah selera," ujar dia.

Saat ini William menjadi kontributor untuk agensi foto khusus makanan di stockfood.com dan majalah kuliner Red Magz. Dia juga kerap menerima proyek penggarapan foto untuk promosi menu beberapa restoran dan kafe. Sejumlah hasil karyanya dia pamerkan di akun Instagram @enoq_foodphotography.

Fotografer makanan lainnya, Bretya Pati Anoraga asal Surabaya lainnya, mulai menjalankan profesi ini di tahun 2012. Dia mendapatkan banyak proyek kerjasama untuk foto makanan dari berbagai restoran.

Pria yang akrab disapa Aan memasang tarif jasa mulai dari Rp 3,75 juta hingga
Rp 5,25 juta per proyek. Tarif tersebut belum termasuk tambahan pengeluaran berupa transportasi dan akomodasi yang diperlukan bila proyek di luar daerahnya di Surabaya.

Dalam sebulan, pemilik akun Instagram @takeafood_foodphotography ini mengaku bisa mendapatkan empat  klien sampai lima klien dengan rata-rata omzet yang didapat hingga Rp 20 juta per bulan. Sementara William membanderol jasanya sekitar Rp 1 juta per proyek. Dalam sebulan, William mengaku bisa meraup omzet sekitar Rp 5 juta.

Aan mengatakan, menjadi food photographer membutuhkan fokus dan kecepatan dalam mengabadikan potret makanan dengan keterbatasan waktu untuk menangkap keindahan makanan tersebut.

Biasanya Aan membutuhkan waktu sekitar enam sampai delapan jam untuk menyelesaikan satu sesi pemotretan makanan. Dia bilang, membaca angle dan mampu mengombinasikan berbagai aksen pada makanan adalah kunci sukses dalam membuat foto makanan yang memuaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×