kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba nan terang dari bisnis penyewaan generator listrik


Kamis, 06 Oktober 2011 / 15:51 WIB
Laba nan terang dari bisnis penyewaan generator listrik
ILUSTRASI. Kepala terasa berat bisa disebabkan oleh banyak hal.


Reporter: Handoyo, Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi

Susahnya mendapatkan pasokan setrum ternyata bisa jadi usaha yang menguntungkan. Lihat saja usaha penyewaan genset yang memasok kebutuhan listrik di rumah hingga di pabrik. Bisnis sewa genset ini mampu mendatangkan omzet hingga Rp 250 juta per bulan bagi pemiliknya.

Aktivitas bisnis atau hajatan bisa amburadul jika terjadi pemadaman listrik. Jika setrum itu tak segera mengalir, kerugian sudah jelas ada di depan mata. Apalagi jika bisnis itu banyak menggunakan mesin yang dijalankan listrik.

Lebih pusing lagi kalau pas ada hajatan di rumah listrik padam. Tentu tak nyaman bagi tetamu berada di tempat kondangan yang diselimuti kegelapan. Nah, sekarang tak perlu risau bila ada pemadaman. Tinggal hubungi saja penyewaan genset. Meski keluar ongkos nan lumayan, dijamin bisnis akan lancar kembali dan hajatan kembali terang benderang.

Usaha sewa genset itulah yang dilakukan Imel Studio di Bekasi, Jawa Barat, sejak delapan tahun silam. Jenis genset yang disewakan beragam, mulai dari genset untuk rumah tangga hingga genset untuk perkantoran, industri, hingga genset untuk memenuhi kebutuhan hajatan.

Edy Sarwono, Manajer Pemasaran Imel Studio, bilang bahwa usaha penyewaan genset saat ini memang menguntungkan di tengah tersengal-sengalnya pasokan listrik oleh PT PLN (persero). Dari tahun ke tahun permintaan sewa genset terus mengalami kenaikan. "Tahun ini saja permintaan pesanan genset naik 40%," terang Edy.

Imel Studio saat ini memiliki 10 unit genset berkapasitas 20 Kilovolt Ampere (kVA) sampai dengan 1.000 kVA. Saban bulan 10 genset itu bisa melayani 30 kali pesanan, baik untuk rumah tangga, tempat usaha atau hajatan.

Tarif sewa tergantung dari kapasitas genset. Untuk genset 20 kVa disewakan dengan tarif Rp 1,6 juta selama 12 jam. Untuk genset 1.000 kVA disewakan dengan tarif Rp 100 juta per minggu. "Sewa sudah termasuk biaya bahan bakar berikut seorang operator," kata Edy.

Dari 10 unit genset, Edy mendulang omzet lebih dari Rp 100 juta per bulan. Dari omzet, Edy mengantongi laba bersih 20%. Omzet tersebut ia perkirakan akan naik karena pesanan sewa genset kian banyak. "Penyewa mesti memesan genset dua minggu sebelum pemakaian," ungkap Edy.

Berkah penyewaan genset juga dinikmati oleh unit usaha Swadaya, di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Swadaya memiliki 40 unit genset yang saban bulan rutin disewa oleh pelaku industri, rumah tangga, juga untuk acara hajatan.

Seperti Imel, Swadaya juga menyewakan aneka jenis genset dengan kapasitas berbeda. Namun, Swadaya juga melayani penyewaan genset yang tidak menimbulkan suara gaduh atau genset tertutup. "Pelanggan saya kebanyakan pelaku industri," Tony Kurnianto, Marketing Swadaya.

Genset Swadaya itu banyak digunakan pelaku industri di kawasan Industri di Jababeka, Cikarang, Cikampek, Cibitung, Pulo Gadaung dan industri di Sukabumi. "Sebulan omzet saya bisa Rp 250 juta," kata Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×