kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Lemon bisa ditanam dengan okulasi dan biji (2)


Rabu, 11 November 2015 / 13:36 WIB
Lemon bisa ditanam dengan okulasi dan biji (2)


Reporter: Merlina M. Barbara, Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Membudidayakan dan merawat tanaman lemon tidak sulit. Tanaman ini bisa tumbuh subur di lahan yang berhawa sejuk. Petani hanya perlu melakukan pemupukan tanaman lemon dua bulan sekali. Tanaman lemon juga hanya memerlukan penyemprotan pestisida jika sedang terserang hama kutu.

Membudidayakan tanaman lemon terbilang tidak sulit. Tatang Yosi, petani lemon asal Majalengka, Jawa Barat menuturkan, pohon lemon biasa tumbuh di lahan yang sejuk. Pohon lemon bisa tumbuh hingga ketinggian 30 meter.

Tatang berkisah, pada awal membuka lahan budidaya lemon tahun 2.000, ia menanam sekitar 60 batang pohon. Ketika itu, hasil panen dari budidaya awal itu bisa menghasilkan sekitar 2 ton buah lemon. Biasanya, satu pohon bisa menghasilkan 30-40 kilogram (kg) buah lemon.

Dalam membudidayakan lemon, Tatang membatasi masa produktif tanaman. Biasanya, satu pohon lemon dibatasi maksimal empat kali panen. Jika dipaksakan lebih dari masa panen tersebut, kata Tatang, hasilnya akan kurang memuaskan.

Setelah melewati masa panen empat kali, Tatang mengganti tanaman lama dengan bibit baru. Untuk mempercepat pertumbuhannya, bibit lemon ditanam Tatang di lahan yang mendapatkan cukup sinar matahari Setiap pohon diberi jarak 70 sentimeter (cm) -100 cm.

Yang perlu diingat, dalam melakukan panen lemon tak bisa asal petik. "Kalau lemon itu harus matang di pohon, tidak bisa diperam seperti alpukat atau pisang. Sebab, pohon lemon akan berhenti melakukan pematangan setelah dipetik," kata Tatang.

Deni Hadian, pembudidaya lemon lainnya bilang, proses budidaya tanaman ini bisa dilakukan dengan okulasi, kawin sambung maupun biji. Menurutnya, tidak ada teknik khusus melakukan okulasi maupun kawin silang.

Ukuran bibit lemon yang akan ditanam berdiameter minimal di atas 5 cm dan berbentuk lurus. Setelah itu, lakukan proses okulasi dan tunggu akarnya keluar. Proses berikutnya pemotongan batang dan penyemaian selama lima bulan di polibag. Setelah itu, bibit siap dipindahkan ke media tanam.

Pada saat pemindahan ke dalam pot, tanah harus dicampur dengan pupuk, lalu diaduk sampai merata. Sedangkan jika ditanam di media lahan, tanah harus digali untuk dibuat lubang lalu dicampur dengan pupuk.

Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tanaman lemon kuning adalah pemupukan yang harus dilakukan dua bulan sekali. Sementara jenis pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, kambing dan ayam.

Deni biasanya mengeluarkan biaya Rp 500.000 untuk membeli satu karung pupuk. Ia tak memakai pupuk khusus (obat) karena pengeluarannya lebih besar. Untuk satu pohon, cukup diberi satu sendok teh pupuk.

Jika tanaman terserang hama kutu, penyemprotan harus dilakukan. Untuk beli obat pestisida dan fungisida 1/5 liter, Deny mengeluarkan kocek Rp 30.000. "Biasanya siklus hama datang tiap dua atau tiga bulan," kata Deni.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×