Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform pembanding harga dan e-commerce Hub, Telunjuk.com lebarkan sayapnya sektor market intelligence bagi online seller melalui Compas.co.id.
Jika melalui platform Telunjuk online buyer bisa dapatkan informasi perbandingan harga yang menarik, maka lewat Compas.co.id, Telunjuk memberi fasilitas para online seller untuk manfaatkan data di pasar online untuk tentukan langkah pengembangan usahanya.
Resmi diluncurkan pada Juni 2020 lalu, Compas.co.id memberikan layanan market intelligence bagi online seller. Melalui Compas.co.id online seller dapat membaca berapa besar kue dari pasar online. Serta membantu menganalisa bagaimana kondisi pasar dari produk tiap pesaing online seller lainnya.
"Bisa membuka market baru, misal mengetahui market kopi sebulan berapa misal kopi yang seliter kita tahu datanya. Kedua kita bisa tahu misal kopi brand apa yang laku, kemudian kompetitornya siapa aja, siapa brand yang nomer 1,2, dan 3 dan kita ada diposisi berapa market shared kita. Buat tahu tentukan target dan langkah bisnis kita," kata Hanindia Narendrata, CEO & Co-Founder Telunjuk.com kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Biznis.id menyasar UMKM untuk belajar keahlian secara digital dari praktisi bisnis
Tujuh bulan meluncur, kini Compas.co.id sudah memiliki tujuh klien yang menggunakan layanannya. Adapun ketujuh kliennya seperti brand Abbott, Vita Flow, TP Link, PapaMama, Orami, Wyeth, Meadjohnson.
Saat ini Compas.co.id masih fokus dalam kategori fast moving consumer goods (FMCG). Rencananya kuartal ini Compas.co.id akan mulai merambah pada kategori smartphone. Tiap kuartal ditargetkan akan ditambah kategori perusahaan lainnya.
Adapun bagi klien yang ingin menggunakan layanan Compas.co.id, Drata menerangkan setiap bulannya dipatok rata-rata sebesar Rp 15 juta.
"Sebenarnya kami ada dua macam service. Ada bentuk bulanan ada yang model dashboardnya biasa dioperasikan sendiri. Tiap bulan minimal rata-rata Rp 15 juta tapi tergantung fitur yang dipilih. kalau ada yg mau custome emang beda, kalau template ya sekitar Rp 15 jutaan," imbuh Drata.
Berkaca pada lahirnya Compas.co.id lantaran adanya demand dari online seller, maka Drata menyebut pengembangan fitur akan terus dilakukan. Semester dua tahun ini direncanakan akan meluncur fitur price monitoring.
Drata menerangkan fitur Price Monitoring nantinya akan membantu online seller memantau pergerakan harga dari kompetitor. Selain itu direncanakan juga adanya fitur yang akan membantu online seller melakukan audit kepada pihak ketiga yang membantu dalam penjualan produknya secara online.
"Ada beberapa brand pakai jasa pihak ketiga buat manage toko onlinenya. Lewat fitur kita rencananya nanti si pemilik brand bisa cek atau audit pihak ketiga ini bagaimana kinerjanya," jelasnya.
Untuk fitur yang membantu audit kinerja pihak ketiga, saat ini Drata menyebut masih proses penggodokan melihat bagaimana kebutuhan pasar ke depan.
Baca Juga: Tren penjualan makanan dan minuman di Tokopedia Nyam melonjak pesat selama 2020
Ke depan Drata menargetkan di kategori FMCG, Compas.co.id dapat meraih 60% klien dari total online seller FMCG yang ada. Adapun total online seller di kategori FMCG saat ini ada sekitar 9.000 online seller.
Untuk menopang target klien tersebut maka sedang dikembangkan layanan Compas.co.id. Jika data ini layanannya masih bersifat one on one service, ke depan direncanakan klien dapat memperoleh data yang diinginkan langsung melalui website Compas.co.id langsung.
"Klien bisa masuk ke website kita dia bisa ambil data yang dibutuhkan tanpa interaksi dengan tim sales kami. Misal cuma mau ambil data kopi aja atau cuma mau ambil data harga toko A toko B aja, lalu nanti bayar pakai Gopay Ovo dan lainnya," ungkap Drata.
Selanjutnya: Ula raup pendanaan seri A senilai US$ 20 juta dipimpin Quona Capital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News