kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lezatnya potensi bisnis dimsum racikan Yongki


Selasa, 29 April 2014 / 17:50 WIB
Lezatnya potensi bisnis dimsum racikan Yongki
ILUSTRASI. Promo Carls Jr terbaru Desember 2022 hadirkan 2 paket yang tawarkan promo Beli 1 Gratis 1 (dok/Carls jr)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

Dimsum merupakan makanan khas China yang sudah akrab di lidah masyarakat Indonesia. Tak heran, kini ramai pelaku usaha kuliner yang menjajal bisnis kudapan ini.

Salah satunya adalah Yongki yang mengusung merek Simple Dimsum di Jakarta. Merintis usaha tahun 2011, Yongki langsung menawarkan kemitraan usaha. Saat ini ia memiliki enam gerai yang semuanya milik mitra usaha.

Bagi yang tertarik menjajal bisnis ini, Yongki menawarkan paket investasi senilai Rp 9 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra terdiri dari satu unit gerobak, satu kompor gas berikut tabung gas ukuran 3 kilogram (kg), dan satu panci steam besar.

Peralatan lain adalah dua lusin klakat kecil, dua lusin piring kecil, dan dua lusin tempat sambal. Simple Dimsum sendiri menawarkan lima varian isi. Antara lain ayam, telur, udang, cumi, dan jamur. Harga satu porsi yang berisi lima buah dimsum dibanderol Rp 12.500.

Berdasarkan pengalaman yang sudah berjalan, satu gerai rata-rata bisa menjual minimal 100 porsi per hari atau 500 buah dimsum per hari. Dengan penjualan sebanyak itu, mitra mengantongi omzet sebesar Rp 37,5 juta per bulan.

Menurut Yongki, biaya operasional usaha ini lumayan besar. Untuk biaya produksi satu porsi saja sekitar Rp 7.800. Dengan demikian, biaya produksi per bulan sebesar Rp 23 juta.

Menurutnya, harga bahan baku dimsum agak mahal karena ia memakai bahan berkualitas baik untuk menjaga kualitas dimsum buatannya. Yongki bilang, bahan-bahan dimsum wajib dibeli dari kantor pusat di Jakarta.

Menurut Yongki, jumlah pegawai yang diperlukan untuk mengelola outlet minimal empat orang. Dengan asumsi gaji setiap pegawai sebesar Rp 2,5 juta, maka total gaji untuk empat karyawan mencapai Rp 10 juta per bulan.

Sementara, untuk biaya sewa tempat diperkirakan sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Dengan demikian, total biaya operasional setiap bulan mencapai Rp 34,5 juta. Adapun laba bersih mitra sekitar Rp 3 juta per bulan.

Dengan laba tersebut mitra bisa balik modal dalam waktu sekitar empat bulan. Menurut Yongki, bila kreatif melakukan pemasaran, bukan tidak mungkin mitra bisa menjual lebih banyak dari itu.

Ia mencontohkan, kreativitas itu bisa dengan menyediakan layanan antar atau delivery order bagi konsumen di wilayah Jakarta. Tarif layanan ini disesuaikan dengan jumlah pesanan.

Dengan pesanan minimal 20 porsi, misalnya, konsumen tidak dikenai biaya kurir. Bahkan jika memesan minimal 30 porsi mendapat gratis dua porsi dimsum.     

Penjualan juga sangat bergantung pada lokasi usaha yang dipilih mitra. Menurut Yongki, lokasi usaha harus strategis dan ramai lalu lalang orang. Terkait pemilihan lokasi ini, pusat akan membantu melakukan survei lokasi.               

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×