kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,11   2,80   0.31%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lihatlah, gerai penjaja susu makin banyak saja


Selasa, 08 November 2011 / 13:30 WIB
Lihatlah, gerai penjaja susu makin banyak saja
ILUSTRASI. Jumat (18/12), IHSG melemah 0,15% ke level 6.104,32. IHSG hari ini diperkirakan melemah tapi masih akan bertahan di atas level 6.000. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.


Reporter: Fahriyadi, Hafid Fuad, Fitri Nur Arifenie | Editor: Tri Adi

Bagi sebagian orang tua yang memiliki anak dengan usia kurang dari lima tahun atau balita, susu formula menjadi kebutuhan pokok yang harus dibeli. Tentu saja, mereka ingin memberikan gizi dan nutrisi yang cukup untuk buah hati sejak dini, sebagai bekal anak di kemudian hari.

Kondisi inilah yang mengakibatkan permintaan susu formula terus meningkat. Tak heran, beberapa peritel modern gencar menawarkan promosi untuk mendongkrak penjualan susu ini. Maklum, margin penjualan susu ini lumayan tebal.

Tingginya permintaan susu formula juga menarik minat beberapa pengusaha untuk membuat paket kemitraan gerai susu. Sebut saja, Toko Susu Oke, Toko Susu Pluto, dan juga Sentra Susu.

Dengan konsep toko yang sederhana, membuat usaha ini bisa dijalankan oleh siapa saja. Selain itu, pemilik kemitraan juga menawarkan harga jual susu yang lebih murah ketimbang supermarket dan toko ritel lain. Alhasil, gerai-gerai kemitraan susu ini dengan cepat menjaring mitra.

Fery A. Soputan, pemilik Toko Susu Oke, pun optimistis bahwa bisnis susu bakal terus berkembang. "Meski persaingannya cukup sengit, pasarnya masih tetap terbuka," tandasnya.

Seperti bisnis kemitraan lainnya, untuk menggandeng lebih banyak mitra, pelaku usaha ini pun terus mengevaluasi sistem kemitraan. Yakni, dengan mengurangi nilai investasi atau dengan menambah beberapa produk yang dijual untuk menjaring lebih banyak pelanggan.

Memperkecil besaran investasi ini jelas untuk meringankan beban calon mitra. Selain itu, investasi yang lebih kecil memungkinkan calon mitra bisa mengembalikan modalnya dengan waktu yang lebih cepat.

Berikut ini, KONTAN mencoba mengulas kembali, beberapa kemitraan gerai susu yang beberapa waktu lalu pernah kami tulis.



• Toko Susu Oke

Bernaung di bawah UD Suka Cita Teluk Buyung di Bekasi, Toko Susu Oke ini berdiri sejak 2007. Pada tahun yang sama, mereka pun mulai menawarkan kemitraan. Kini, Toko Susu Oke sudah berhasil menggandeng lebih dari 50 mitra. "Mayoritas mitra kami masih tersebar di Pulau Jawa," ujar Ferry. Sekadar mengingatkan, saat KONTAN mengulas Toko Susu Oke ini pada Juli 2010 silam, mereka baru menggaet 32 mitra.

Untuk memperluas pemasarannya, Ferry pun kini mulai merambah Sumatra. "Kini, 10% dari seluruh mitra kami ada di Sumatera," kata Ferry yang telah menjual 50 merek susu formula.

Kemitraan ini mengusung konsep one stop shopping. Selain susu, Toko Susu Oke juga menjual produk balita lainnya, seperti popok bayi atau diapers dan botol susu.

Sampai saat ini, Ferry pun belum mengubah nilai investasi untuk membuka Toko Susu Oke. Jika ingin bergabung, mitra harus menyiapkan dana Rp 200 juta. Dana investasi itu terdiri dari biaya kerja sama Rp 25 juta dan biaya penyediaan awal produk susu sebesar Rp 175 juta.

Dari usaha ini, mitra bisa memperoleh omzet berkisar Rp 300 juta hingga Rp 500 juta per bulan, dengan margin keuntungan sekitar 5%-10%. Ferry pun memprediksi pengembalian modal mitra dalam tempo 12 bulan sampai 14 bulan. "Cepat atau lambatnya balik modal tergantung promosi dan lokasi," pesannya.

Agar Toko Susu Oke semakin berkembang, Ferry menjajal konsep baru, yakni paket bebas. Dalam paket ini, mitra bebas menentukan jumlah investasi. "Tapi, kami memberikan batas minimal Rp 20 juta yang seluruhnya akan dipakai untuk pembelian susu," kata Ferry.

Melalui paket yang baru meluncur Oktober 2011 ini, Ferry ingin lebih banyak orang yang mencicipi usaha toko susu. "Usaha ini terbukti menguntungkan," ujarnya.



• Toko Susu Pluto

Dalam usaha penjualan susu ini, Toko Susu Pluto bersinergi dengan Pluto Mart. Pluto Mart yang berdiri sejak 2002 silam, merupakan perusahaan ritel yang menawarkan berbagai keperluan rumah tangga.

Kini, Toko Susu Pluto telah memiliki 29 mitra. Mereka tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatra Selatan hingga Riau. Padahal, ketika KONTAN meliput Toko Susu Pluto pada Juli 2010 lalu, mereka baru mengumpulkan delapan mitra.

Menurut Henricus Bismo, pemilik Toko Susu Pluto, peningkatan jumlah mitra dalam setahun terakhir ini menunjukkan prospek usaha ini yang makin baik. "Banyak investor mulai melirik usaha penjualan susu dan popok bayi," ujar Henricus.

Selain minat investor yang bertambah, Henricus juga menurunkan nilai investasi pembukaan Toko Susu Pluto dari Rp 99,5 juta menjadi Rp 70 juta. Nilai investasi terbaru ini terdiri dari join fee sebesar Rp 10 juta dan modal pembelian produk Rp 69 juta.

Mitra yang ingin bergabung dengan Toko Susu Pluto cukup menyediakan tempat sebagai etalase penjualan. Sementara itu, susu dan promosi menjadi tanggung jawab pusat. "Dari pengalaman dengan berbagai promosi, kami mampu menggaet 60 pelanggan dalam 16 hari," ujar Bismo.

Melalui beragam promosi, mitra bisa menghasilkan omzet sekitar Rp 3 juta per hari atau Rp 90 juta per bulan dan mengantongi margin laba hingga 8%. Dari margin sebesar itu, Bismo menghitung, balik modal hanya butuh waktu paling lama 1,5 tahun.



• Sentra Susu

Meski sudah eksis dalam bisnis toko susu sejak 1992, Sentra Susu baru menawarkan kemitraan gerai susu pada awal 2011 ini. Mereka menyediakan tiga paket kemitraan untuk menjaring investor, yakni paket senilai Rp 50 juta, paket Rp 150 juta, dan paket Rp 350 juta.

Hasilnya positif. Hanya dalam beberapa bulan, Sentra Susu berhasil mendapatkan puluhan mitra. Saat KONTAN mengulas sentra susu pada pertengahan tahun ini, Devi Melianawati, pemilik Sentra Susu mengaku bahwa pihaknya telah mendapatkan 40 mitra yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Palembang, dan Medan.

Devi bilang, dibandingkan dengan pertengahan tahun lalu, jumlah mitranya belum mengalami penambahan. Pasalnya, Sentra Susu sedang mengevaluasi kemitraan ini dan memutuskan untuk tidak menerima mitra baru untuk sementara. "Kami belum memperluas lagi program kemitraan susu ini sejak September," ujarnya.

Tak tertutup kemungkinan, setelah evaluasi, Sentra Susu akan menawarkan kemitraan dengan paket investasi baru. Yang pasti, Devi mengatakan, untuk investasi saat ini, tiap mitra Sentra Susu bisa memperoleh margin keuntungan sekitar 15% dari tiap produk. "Prospek usaha ini masih cukup menjanjikan, karena permintaan susu tak pernah berhenti," jelas Devi.

Menurut hitungan Devi, mitra yang telah bergabung diperkirakan bakal balik modal sekitar 15 bulan-18 bulan. Dengan semakin banyaknya pesaing, Sentra Susu pun akan menyusun strategi baru agar dapat bersaing dengan para kompetitor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×