Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
Sebagai seorang pengusaha sukses di bisnis jasa perawatan tubuh, Lucas Setiabudi tidak cepat puas atas apa yang sudah diraihnya sekarang ini. Ia masih terus terobsesi untuk membesarkan usahanya tersebut.
Untuk mengembangkan usahanya, pemilik Rumah Lulur dan Spa Frangipani di Solo, Jawa Tengah ini, akan membuka sekolah khusus terapis spa. Kelak, para terapis lulusan sekolah ini akan dipekerjakan di gerai-gerai milik Lucas maupun gerai milik para mitra usaha yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia
Bagi Lucas, supaya pelayanan memuaskan konsumen, sumber daya manusia (SDM) yang dipekerjakan juga harus terampil dan terlatih. "Makanya SDM harus dididik sebaik mungkin sesuai dengan harapan dan kebutuhan pelanggan," ujarnya.
Rencananya, ia akan membuka sekolah terapis spa di Solo. Di sekolah ini, para calon terapis spa diberikan pendidikan selama tiga hingga enam bulan. Lucas pun sudah menyiapkan investasi sekitar Rp 700 juta untuk membuka sekolah terapis spa ini. Modal tersebut berasal dari kocek sendiri.
Untuk lokasi sekolah, ia sudah membeli sebuah gedung beserta lahan di Solo. "Kami tinggal merenovasi gedung itu saja," ujar Lucas. Bila tak ada ganjalan, ia menargetkan, sekolah khusus spa tersebut sudah mulai beroperasi pada awal tahun 2013 mendatang.
Selain sudah menyiapkan tempat, ia juga telah membuat standard operational procedure (SOP) sekolah tersebut. Saat ini, Lucas sedang menunggu izin dari pemerintah setempat. Ia optimistis, izin keluar sebelum akhir tahun ini.
Para pengajar di sekolah ini nantinya berasal dari tim terapis yang selama ini bekerja di tempat Lucas. Mereka selama ini telah memberikan pelatihan ke sejumlah terapis yang bekerja di seluruh gerai Frangipani.
Selain mengandalkan pengajar dari internal, Lucas juga berencana mendatangkan pengajar dari sekolah-sekolah perhotelan. Menurut Lucas, pengajar dari sekolah perhotelan ini bisa memberikan pengetahuan yang lebih kaya bagi calon terapis.
Lucas juga akan mengundang pengajar dari diploma akademi fisioterpis untuk memberikan pengajaran di sekolah miliknya. Dengan perpaduan berbagai pengetahuan yang saling mendukung, diharapkan lulusan sekolahnya bisa langsung bekerja dengan baik. Sehingga, ia maupun mitra usahanya tidak perlu susah-susah lagi mencari tenaga terapis yang mumpuni.
"Jadi terapis nanti sudah bisa disuplai langsung oleh kantor pusat," ujarnya.Dengan begitu, diharapkan akan tercipta standarisi pelayanan di seluruh gerai milik para mitra usahanya.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News