Reporter: Gloria Natalia | Editor: Tri Adi
Tak hanya kaum hawa, perawatan rambut dan tubuh juga diinginkan oleh kaum adam. Survei yang dilakukan oleh Mutia Berkah Berlimbah menjadi buktinya. "Banyak pria yang ternyata juga ingin mendapatkan perawatan dengan syarat servis dilakukan pria juga," ujar Tulus Guritno, Direktur PT Mutia Berkah Berlimpah.
Berbekal hasil survei itu pula, Tulus mendirikan salon khusus laki-laki pada awal tahun ini. Salon yang berpusat di Semarang ini bernama Machomaz. Jenis perawatan yang ditawarkan salon Machomaz serupa dengan salon perempuan. Di antaranya, perawatan rambut, wajah, tangan dan kaki, tubuh, serta perawatan khusus.
Perawatan rambut mulai dari gunting rambut anak, creambath, hingga cukur jenggot. Perawatan khusus seperti massage telinga, kepala, dan chiroractic. "Kami pasang harga mulai dari Rp 10.000 untuk potong rambut tanpa cuci hingga Rp 100.000-an buat pijat tubuh," ujarnya.
Sejak berdiri, Machomaz langsung menawarkan waralaba. Ia mematok franchise fee Rp 40 juta untuk lima tahun. Saban bulan, mitra pun harus menyetor royalty fee sebanyak 5 % dari omzet.
Nilai franchise fee itu, belum termasuk biaya pengadaan alat-alat salon sebesar Rp 16 juta, pelatihan karyawan dan media promosi. "Total dana yang harus disiapkan mitra Rp 70 juta, di luar sewa tempat," kata Tulus.
Dengan investasi sebesar itu, Machomaz akan memberikan pelatihan kepada tiga pegawai salon dan pelatihan keuangan untuk seorang kasir. Machomas akan mencari tiga pegawai salon, sedangkan mitra harus mencari kasir sendiri.
Tulus juga menyediakan alat-alat promosi seperti brosur, pamflet, dan pemasangan iklan di surat kabar. Termasuk membuatkan iklan online di situs jaringan sosial. Tak lupa, manajemen pusat juga akan memberikan pendampingan selama tiga bulan pertama.
Dua kali sebulan, mereka juga akan berkunjung ke salon mitra. Bila lokasi mitra di luar Pulau Jawa, pusat akan mendampingi mitra via telepon dan media online.
Selain menyiapkan modal, mitra berkewajiban mencari lokasi salon yang berada di lingkungan perkantoran. "Sebab, kami menyasar konsumen menengah, seperti karyawan kantoran. Mereka bisa ke salon malam hari setelah selesai kerja atau siang hari saat istirahat," kata Tulus. Tapi, tak tertutup kemungkinan, Machomaz menyasar anak-anak hingga orang tua.
Ukuran ruang salon berkisar 40 m² hingga 50 m². Machomaz sudah menyiapkan desain interior yang bisa menjadi acuan mitra untuk menata salon.
Meski membebaskan penentuan tarif, Tulus berharap, setiap bulan mitra memperoleh omzet Rp 15 juta per bulan. "Dari omzet itu, mitra bisa balik modal 15 hingga 18 bulan," katanya.
Sampai saat ini memang belum ada mitra Machomaz yang berdiri. "Kami masih memproses. Ada permintaan buka di Banten, Semarang, dan Pati," ucap Tulus. Ia menargetkan tahun ini akan lahir enam mitra Machomaz.
Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Anang Sukandar menyarankan sinergi antara mitra dan pewaralaba dalam membangun usaha. Karena merupakan salon baru, "Mitra harus berusaha sekuat tenaga mengikuti sistem yang dibangun pewaralaba agar mendapatkan pengalaman bisnis," kata Anang.
Tapi di sisi lain, pewaralaba harus menyiapkan sistem yang baku dan transparan yang dapat diikuti mitra. "Jadi boleh-boleh saja menargetkan enam mitra dalam satu tahun asalkan ada sinergi berusaha," ucap Anang.
Machomaz
Jl. Raya Depok Agung 22 Tembalang, Semarang
Telp: 0247476911
Hp: 082133446830
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News