kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mau usaha minuman kopi sambil ongkang-ongkang kaki, ada vending machine Heiya


Sabtu, 13 November 2021 / 10:00 WIB
Mau usaha minuman kopi sambil ongkang-ongkang kaki, ada vending machine Heiya


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis digital makin marak selama pandemi Covid-19. Tak cuma di layanan jasa, tapi juga menjalar ke bisnis minuman yang mengandalkan mesin alias vending machine. Salah satunya adalah mesin Heiya.

Ini adalah mesin minuman yang bisa menyajikan beragam rasa kopi. Selain itu, juga ada minuman non-kopi, seperti teh, coklat, dan minuman herbal.

Menurut Wawan Hu, Pendiri dan Chief Executive Officer Heiya, bahan baku minuman yang tersaji di vending mechine atau mesin kopi  Heiya berasal dari bahan baku segar. Mulai biji kopi, susu, hingga bahan baku minuman lainnya.

Untuk bisa mendapatkan racikan kopi untuk Heiya, Wawan pun menggandeng dua barista ternama Indonesia, yakni Muhammad Aga dan Ryan Wibawa.

Cara kerja mesin atau vending machine Heiya, semua serba digital. Mulai saat memilih menu minuman termasuk bahan racikannya, hingga pembayaran. Biji kopi langsung tergiling hingga menghasilkan minuman kopi di mesin yang sama.

Begitu juga dengan es batu, langsung dibuat di mesin itu. "Jadi, bahan baku yang kami hadirkan fresh semua. Dan less contact, sesuai dengan anjuran di masa pandemi," kata Wawan kepada KONTAN, Jumat (12/1).

Baca Juga: Dongkrak bisnis kedai kopi pemula, Toffin Indonesia luncurkan mesin kopi Allegra

Dalam satu mesin Heiya terdapat 12 menu minuman dengan banderol mulai Rp 17.000 sampai Rp 29.000 per gelas. Satu mesin bisa menampung bahan baku hingga 200 gelas.

Nah, jika bahan baku minuman dalam mesin sudah habis, Heiya bakal langsung mengisi ulang karena sudah terdeteksi secara digital.

Wawan menyebutkan, usahanya ini baru berjalan Agustus kemarin. Saat ini, mesin Heiya baru ada di empat titik di Jakarta. Yakni, di Kuningan City, Apartemen Mediterania Garden 2, Siloam Hospitals Semanggi, serta  Post Bloc Pasar Baru.

Mesin Heiya, Wawan mengungkapkan, pembuatannya di dalam negeri. Hanya, ada beberapa komponen yang masih impor. Ke depan, dia berencana semua komponen mesin Heiya bisa memakai produk lokal.

Untuk hasilnya, Wawan menyebutkan, cukup positif. Rata-rata dalam sehari satu mesin Heiya bisa menjajakan minuman hingga puluhan gelas. Melihat potensi tersebut, dia pun berencana memperbanyak mesin Heiya di sejumlah tempat.

Bulan depan, Heiya mulai merangsek hingga 20 titik di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Selain bandara, beberapa tempat lain juga bakal Heiya masuki.

Targetnya, sampai akhir tahun nanti mesin Heiya ada di 30 titik yang tersebar di Jakarta termasuk Bandara Soekarno Hatta. Barulah mulai tahun depan, Wawan berencana merambah ke wilayah di seputaran Ibu Kota RI.  

Salah satu upaya untuk ekspansi adalah lewat jalur kemitraan usaha dengan sistem bagi hasil. Investasinya sebesar Rp 125 juta.

Konsultan usaha Erwin Halim menilai, bisnis mesin kopi masih menjanjikan, asalkan lokasinya tepat.      

Selanjutnya: Strategi bisnis kedai kopi bertahan di tengah pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×