kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melukis laba dari lukisan komik wajah


Selasa, 28 Agustus 2012 / 14:26 WIB
Melukis laba dari lukisan komik wajah
ILUSTRASI. Terlalu lama duduk ketika bekerja dapat merugikan tubuh. TRIBUNNEWS/HO


Reporter: Revi Yohana, Fahriyadi, Noverius Laoli | Editor: Tri Adi

Gambar komik banyak disukai orang karena lucu dan menghibur. Tak heran, banyak orang ingin memiliki lukisan dirinya dalam bentuk gambar seperti komik. Hal ini tentu saja mendatangkan berkah bagi para pelukis wajah. Mereka sekarang kebanjiran pesanan.

Komik atau cerita bergambar adalah salah satu bacaan yang banyak digemari orang. Selain ceritanya yang ringan dan menghibur, banyak orang menyukai komik karena gambarnya yang bagus dan lucu-lucu.

Gambar komik memang identik dengan gambar kartun atau karikatur. Hampir semua orang menyenangi gambar ini. Sebab selain lucu, bentuk gambarnya juga variatif, unik, dan punya kekhasan tersendiri dibanding gambar lain.

Kegemaran ini bahkan mendorong banyak orang untuk memiliki lukisan dirinya dalam bentuk gambar seperti komik. Fenomena ini tentu saja mendatangkan peluang bisnis bagi sekelompok orang yang memiliki keahlian membuat gambar-gambar komik.

Salah satunya adalah Dian Sarwendah asal Jakarta. Di bawah bendera usaha Dian Comic Art, ia menawarkan jasa lukis wajah dengan format komik.


Manual dan digital

Jika ingin dilukis dengan format comic art ini, konsumen cukup mengirimkan foto dengan resolusi besar. Dian sendiri menawarkan jasa lukis wajah dengan format komik secara manual maupun digital. Untuk manual, biasanya dibuatkan sketsa terlebih dahulu memakai pensil.

Sketsa ini mengambil contoh foto pelanggan. Setelah sketsa jadi, gambar dilapisi outline hitam dari spidol dan drawing pen. Setelah itu, outline yang telah selesai di-scan untuk diedit pewarnaan di program Photoshop. Seluruh proses pengerjaan membutuhkan waktu dua hari.

Sementara itu, pembuatan comic art digital lebih praktis dan hanya butuh waktu satu hari. "Pembuatan digital lebih cepat karena kalau ada kesalahan warna bisa di-undo atau dihapus dengan mudah," ujar Dian.

Untuk sebuah karya comic art, Dian mematok harga yang sama, baik manual maupun digital. Karya seukuran kertas A4 harganya Rp 250.000, sementara ukuran A3 Rp 350.000.

Selain lukis wajah seorang diri, harga tersebut juga berlaku untuk dua lukis wajah dalam satu lukisan. Jika jumlah wajahnya lebih dari dua, kena biaya tambahan Rp 50.000 per orang. Nantinya, pelanggan akan mendapatkan hasilnya, baik dalam bentuk lukis maupun dalam bentuk print. "Namun, untuk yang digital kalau mau minta softcopy-nya juga boleh," ujar Dian, lulusan Desain Grafis Institut Kesenian Jakarta.

Menurut Dian, tingkat kesulitan pembuatan comic art terletak pada tataran ide. Pasalnya, selain wajah, ia harus menambahkan latar belakang gambar agar lukisan lebih bercerita.

Misalnya, jika pelanggan ingin digambarkan sedang melakukan aktivitas memancing. Dian harus mencari latar yang cocok, menarik, dan berbeda sesuai dengan tema aktivitasnya itu.

Tapi, jika sudah sering membuat dan melihat referensi, biasanya ide akan datang dan mengalir begitu saja. Dari jasa pembuatan comic art ini, Dian bisa memperoleh omzet sekitar Rp 17 juta per bulan.

Selain di Jabodetabek, pelanggannya juga banyak dari Jawa Timur, Jawa Tengah, bahkan Kalimantan. "Bisa pesan online via e-mail," ungkap Dian.

Jasa lukis wajah dengan format komik juga Ahmad An'najihi lakoni di Ciputat, Tangerang Selatan. Meski telah bergelut dengan dunia lukis dan komik sejak lima tahun lalu, dia baru serius menekuni jasa lukis wajah komik awal 2012 ini.

Ahmad bilang, alasan terjun ke bisnis ini karena mendapat dorongan dari beberapa kawan yang pernah memakai jasanya. "Demi menampung suara-suara teman, akhirnya saya promosi lewat internet," ujar pria 26 tahun ini.

Dengan memajang hasil karya di internet, ternyata banyak orang tertarik memesan lukisan komik wajah kepadanya. Ia mengatakan, sebagai pemain baru, order yang diperolehnya cukup banyak juga.

Dalam sebulan, Ahmad bisa menerima sampai 30 pesanan. Jasa lukis wajah ini ia banderol seharga Rp 350.000 - Rp 2 juta, tergantung tingkat kesulitan serta keinginan pelanggan. Selain dalam bentuk softcopy, ia juga menyediakan dalam bentuk lukisan lengkap bingkainya.

Ahmad bisa meraup omzet Rp 7 juta per bulan dengan laba 70%. Pelanggannya datang dari Medan, Bali, dan Lampung. "Konsumennya mulai mahasiswa, pengusaha, hingga atlet," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×