Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kini para pelapak masih mengandalkan pasar online atau marketplace untuk bisa menjajakan ragam produk dan layanannya termasuk juga urusan memperluas pasar. Ranah digital juga mulai dilakoni oleh para pebisnis pengecer, pemasok, distributor untuk menyatukan proses bisnis dari jual beli hingga pengiriman.
Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh usaha rintisan digital Gudang Ada. Start up lokal ini sudah mulai mengoperasikan layanannya, yakni sebagai marketplace bagi para pedagang yang terlibat di rantai pasok, khususnya produk konsumer jenis fast moving consumer goods (FMCG)
Sejak beroperasi tahun lalu, mulai banyak pedagang yang memanfaatkan fitur dan layanan yang ada di Gudang Ada. Menurut Stevensang, pendiri Gudang Ada, pebisnis yang bergabung dengan aplikasi ini bisa mendapatkan lebih banyak pasar. Kalaupun ingin mendapatkan barang dari penjual yang lain bisa mendapatkan harga yang lebih ramah.
Tanpa memperinci jumlahnya, Stevensang mengklaim saat ini, pengguna aplikasi sudah mencapai ribuan anggota. Mulai dari pemasok, pedagang grosir, pengecer dan lainnya. Adapun layanannya sudah bisa menjangkau lebih dari 500 kota di seluruh Indonesia.
Dengan jumlah pengguna yang ada, rata-rata saban bulan Gudang Ada bisa melakukan ratusan ribu transaksi dan memfasilitasi perpindahan barang hingga ratusan juta dos. "Dan setiap bulannya rata-rata ada puluhan ribu toko yang bergabung dengan Gudang Ada. Seiring berjalannya waktu, jumlah transaksi dan turnover bisnis juga tumbuh dua digit setiap bulannya," katanya kepada KONTAN, Selasa (11/2).
Tak heran dengan hasil tersebut membuat beberapa modal ventura kepincut dengan Gudang Ada. Diantaranya alah, Alpha JWC Ventures dan Wavemaker Partners asal Amerika Serikat serta Pavilion Capital memberikan pendanaan awal (seed funding) kepada Gudang Ada belum lama ini. Jumlahnya tidak disebutkan, tapi berkisar belasan juta dolar Amerika Serikat.
Dengan dana tersebut, Gudang Ada berupaya mengembangkan bisnis lebih mereka. Misalnya memperbanyak varian produk yang bisa diperdagangkan. Rencana berikutnya adalah mengembangkan aplikasi Gudang Ada di android yang bakal meluncur pada Maret 2020 nanti. Maklum, saat ini Gudang Ada baru bisa dijalankan melalui situs.
Upaya lainnya dengan menambah fitur layanan. Kalau sekarang sudah ada transaksi online, daftar produk hingga ragam metode pembayaran, nantinya bakal ada layanan keuangan digital, logistik dan lainnya. Lewat upaya ini bisa menjaring ratusan anggota anyar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News