kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Memeras laba pakaian kotor dari cuci kiloan


Selasa, 28 September 2010 / 10:24 WIB
Memeras laba pakaian kotor dari cuci kiloan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Tri Adi

Urusan mencuci pakaian di gerai laundry eksklusif, kini tak hanya dominasi kaum berduit. Sekarang, bisnis mencuci pakaian hingga siap pakai lagi ini juga menyerbu pasar bawah melalui laundry kiloan, seperti Beach Laundry.

Andy Rakhmat Santoso, pemilik Beach Laundry, mengatakan, usahanya mengembangkan sabun deterjen sendiri untuk seluruh proses pencucian pakaian. Ia mengklaim sabunnya merupakan deterjen murah berkualitas dan sudah teruji. "Kami memakai bahan yang ramah lingkungan," imbuhnya.

Beach Laundry menawarkan jasa cuci pakaian lengkap, mulai dari laundry eksklusif hingga laundry kiloan. Untuk mendukung layanan, Beach Laundry juga menawarkan jasa cuci kilat lima jam selesai. Termasuk, jasa full delivery service tanpa tambahan biaya. "Kami memberikan garansi pencucian," katanya. Konsumen bisa mengembalikan pakaian yang tidak bersih atau tak rapi untuk dicuci atau disetrika ulang tanpa biaya.

Dibuka pada 2007 di Yogyakarta, Andy mulai mengembangkan usahanya pada 2009 dengan menawarkan waralaba Beach Laundry. Sejak diwaralabakan sampai saat ini, sudah ada 32 gerai di seluruh Indonesia. Dari 32 gerai tersebut, hanya satu yang merupakan gerai miliknya sendiri di Yogyakarta.

Saat ini Andy tengah memproses tiga permintaan waralaba. Termasuk, permintaan membuka gerai cuci di Dili, Timor Leste, tahun depan.


Setahun balik modal

Berdiri di bawah bendera PT Ghalasa Putera Indonesia, Beach Laundry menawarkan tiga paket waralaba. Paket A dengan nilai investasi sebesar Rp 160 juta, Paket B sebesar Rp 120 juta dan Paket C sebesar Rp 100 juta. "Yang membedakan ketiganya adalah dari sisi peralatan," kata Andy.

Misalnya untuk Paket A, terwaralaba akan mendapatkan tiga mesin cuci front loading kapasitas 8,5 kilogram (kg), satu mesin cuci top loading kapasitas 10 kg, tiga mesin pengering LPG kapasitas 12 kg, dua set meja vakum lengkap dengan boiler berkapasitas 30-45 liter dan steam. Selain itu, juga satu set alat dry clean, empat tabung gas 12 kg, satu set timbangan digital dan stavolt dryer gas serta satu unit vaccum cleaner. Paket C akan mendapatkan jenis peralatan yang sama, namun dengan kapasitas lebih kecil.

Semua investasi awal yang dikeluarkan sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 25 juta untuk lima tahun, pelatihan, dan supervisi awal operasional selama 14 hari sebesar Rp 5 juta. "Royalty fee sebesar 8% dan baru dibayarkan di bulan ketujuh," katanya.

Andy hanya membuka waralaba berupa workshop. Karena itu, terwaralaba diperbolehkan membuka agen, yang bertindak sebagai pengumpul cucian. Adapun proses pencucian tetap dilakukan di workshop.

Yuliana Ciungwanara sudah satu setengah tahun menjadi terwaralaba Beach Laundry di Bekasi Barat. Kini, bisnisnya terus berkembang meski banyak pesaing. "Saya baru menaikkan harga awal pada September lalu dari Rp 6.000 jadi Rp 7.000 per kg, tapi pelanggan tak protes," katanya.

Ia mengatakan, deterjen dan pewangi Beach mampu bersaing dengan deterjen dan pewangi luaran yang ada di pasar. Alhasil, dana investasi awal Paket B sudah balik modal dalam waktu satu tahun. Dia ingin mengembangkan tempat usahanya. Sebab, ruko yang saat ini ditempatinya sudah tak cukup menampung laju bisnisnya.

Beach Laundry
Jalan Teratai V/183 Perumnas Condong Catur Yogyakarta
Telp. 0274-3151618
HP. 08121581516

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×