kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memetik lembaran peluang dari daun ruskus (Bagian 2)


Sabtu, 09 Maret 2019 / 13:30 WIB
Memetik lembaran peluang dari daun ruskus (Bagian 2)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ruskus merupakan tanaman daun yang kini banyak dimanfaatkan dalam pengerjaan rangkaian bunga dekoratif. Bentuk daun ruskus yang tebal dan warna hijau tua yang mengkilap menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi Daun ruskus juga dikenal memiliki tingkat kesegaran yang paling tahan lama dibandingkan jenis daun potong lainnya.

Aang Kunaefi, petani ruskus asal Cipanas, Jawa Barat mengatakan jika budidaya tanaman ruskus tergolong mudah. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah dan humus dengan perbandingan 2:1. Bibit ruskus diperoleh dari penyemaian biji. Jika biji sudah pecah dan mengeluarkan tunas, baru dipindah ke media tanam yang lebih luas.

Tanaman ini juga tahan terhadap perubahan musim, tahan waktu musim hujan maupun musim kemarau.

Itulah yang menjadi beberapa kelebihan dari tanaman ini. "Perawatannya mudah, asal rajin menyiram dengan air bersih serta pemupukan yang rutin kalau ingin tumbuh cepat," katanya kepada KONTAN.

Hal senada juga diungkapkan Ahmad Suhendro, pembudidaya daun ruskus asal Cianjur. Ia menyatakan jika tanaman ruskus punya waktu panen yang lebih singkat ketimbang tanaman daun potong lainnya.

"Ruskus ini bisa dipanen sekitar tiga bulan dan paling lama empat bulan. Tergantung permintaan ukurannya seberapa. Kalau daun potong lainnya butuh waktu lima sampai enam bulan baru bisa dipanen," jelasnya.

Ahmad dan Aang sama-sama menyarankan jika penyiraman tanaman ruskus sebaiknya dilakukan rutin setiap hari. Dalam sehari bisa dilakukan minimal dua kali penyiraman.

Tanaman ruskus harus mendapatkan asupan air yang cukup, agar bisa tumbuh dengan baik. Jika kurang air, maka tanaman akan cepat kering dan mati.

Sedangkan pemupukkan, sebaiknya dilakukan rutin sebulan sekali saat awal penanaman. "Agar tanamannya cepat tumbuh besar. Nanti kalau sudah berukuran 30 centimeter, pemupukkan bisa dilakukan tiap enam bulan sekali atau setahun sekali," jelas Ahmad.

Selain membutuhkan banyak air, menurut Aang ada baiknya tanaman ruskus ditanam di dalam green house agar terlindung dari air hujan. Sebab air hujan atau air yang kotor lainnya bisa membawa penyakit bagi tanaman bernama latin ruscus hypophyllum L ini.

"Kalau sering kena air hujan nanti daunnya akan timbul bintik-bintik hitam. Dan itu cepat sekali menyebarnya. Jadi kalau satu daun sudah kena harus segera dipotong agar tidak menyebar," terangnya.

Menurut Aang, air bersih untuk menyiram tanaman rukus adalah modal wajib untuk menghasilkan daun ruskus yang segar. Apabila menginginkan daun ruskus nampak mengkilat, petani perlu rutin membersihkan tiap helai daun dengan air bersih. Ruskus juga bisa ditanam dalam pot.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×