kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Mencetak Cuan dari Hasil Jepretan Foto


Sabtu, 01 Februari 2025 / 08:15 WIB
Mencetak Cuan dari Hasil Jepretan Foto
CEO SweetEscape David Soong saat berkunjung ke Redaksi KONTAN di Jakarta, Kamis (30/1). KONTAN/Panji Indra


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gagasan mendirikan usaha, biasanya berasal dari pengalaman. Hal inilah yang menjadi dasar David Soong, seorang fotografer, saat mendirikan Sweet Escape,  usaha rintisan yang memberi layanan jasa fotografi untuk berbagai keperluan.

Saat beranjangsana ke berbagai belahan dunia sambil mengabadikan keindahan pemandangan, David mendapat kendala ketika hendak mengabadikan dirinya di tempat wisata. Yakni, tidak mendapatkan hasil yang maksimal. 

Berawal dari kegelisahan itulah, David kemudian mendirikan startup dengan label Sweet Escape pada 2017 lalu. Startup ini bertujuan memberi layanan jasa fotografi bagi para pengguna yang sedang bepergian untuk bisa mengabadikan momen di tempat tersebut.

"Jadi, setiap kota ada fotografer teman yang bisa membantu mengabadikan kita sambil membawa kita jalan-jalan," ujar David, Chief Executive Officer (CEO) Sweet Escape kepada KONTAN , Jumat (31/1).

Baca Juga: Platform Sribu Luncurkan Sejumlah Inovasi Baru

Tak disangka, usaha dari ide pemikiran "iseng" David itupun mendapat sambutan positif. Kini, layanan Sweet Escape sudah tersebar di lebih dari 500 kota di seluruh dunia. Adapun fotografer yang sudah bergabung dengan startup ini mencapai ribuan di seantero Bumi.

Meski begitu, tantangan sempat menghampiri Sweet Escape. Kala pandemi, bisnisnya sempat tiarap. Ini lantaran bisnis wisata kala itu tengah mati suri. 

Untungnya, permintaan dari dunia bisnis justru menyala. Perusahaan-perusahaan saat pandemi mulai mencari solusi untuk kebutuhan visual mereka, dari foto produk hingga foto untuk karyawan.

David bahkan mengaku, Sweet Escape pernah mengerjakan proyek untuk satu perusahaan yang membutuhkan headshot karyawan mereka di lima negara sekaligus.

"Kadang korporasi minta kami untuk styling, misalnya, ada 50 karyawan," katanya.

Baca Juga: Start Up SweetEscape raih pendanaan seri A sebesar US$ 6 juta

Tak berhenti di situ, Sweet Escape juga merambah ke dunia yang lebih personal, yakni fotografi newborn. Melalui kemitraan dengan lebih dari 15 rumahsakit yang ada di wilayah Jabodetabek, Sweet Escape kini membantu para orangtua menangkap detik-detik pertama kehidupan buah hati mereka. 

Dengan studio mini di rumahsakit, Sweet Escape menghadirkan layanan fotografi jabang bayi yang siap memberikan kenangan bagi setiap keluarga.

Untuk menjaga persaingan dan bisnis, David pun menerapkan tiga hal di usahanya. Pertama, selain profesional, mitra fotografer harus bisa membuat pelanggan menikmati sesi foto. Kedua, hasil jepretannya siap diunduh dalam 24 jam.

Ketiga, dengan tarif US$ 169 per jam sampai US$ 269 per jam, para pelanggan bisa mendapatkan layanan fotografi profesional.

Inilah yang membuat Sweet Escape sudah mendapat pendanaan hingga US$ 8 juta. Salah satunya, dari GDP Ventures serta Skystar Ventures.

Dana ini bakal Sweet Escape pakai untuk ekspansi usaha. David tengah merancang layanan jasa fotografer yang sekaligus sebagai pemandu wisata.

Selanjutnya: Promo JSM Indomaret sampai 2 Februari 2025, Cokelat Silver Queen Diskon 45%

Menarik Dibaca: Promo JSM Alfamidi sampai 2 Februari 2025, Durian Monthong Harga Spesial Gajian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×