Reporter: Eka Saputra, Noverius Laoli | Editor: Tri Adi
Pisang goreng sudah menjadi camilan yang digemari banyak orang sejak lama. Pengganjal perut ini sangat cocok dinikmati di sela-sela waktu santai berteman kopi atau teh hangat.
Selain mengenyangkan perut pembeli, pisang goreng juga menjadi pintu rezeki bagi banyak orang. Maklum, banyak yang menjadikan usaha pisang goreng ini sebagai sandaran ekonomi.
Lantaran pasarnya besar, bisnis pisang goreng pun marak. Penjual pisang goreng pun menjamur. Toh, pemain baru terus bermunculan. Salah satu pemain di bisnis ini adalah Abdul Kuddus. Merintis usaha sejak 2009, ia mendirikan gerai Pisang Goreng Kriuk.
Kendati persaingan ketat, Abdul bilang, bisnis pisang goreng masih menjanjikan, namun harus rajin berinovasi. Ia sendiri memproduksi pisang goreng dengan 25 variasi rasa, seperti keju, cokelat, hingga balado. "Hasilnya banyak yang suka," klaim dia.
Hingga saat ini, ia masih terus menjajal sejumlah resep demi mendapatkan citarasa baru yang menarik. Harga pisang goreng yang dijajakannya berkisar Rp 5.000–Rp 25.000 per porsi. Dalam sehari ia bisa menjual 100-300 porsi.
Sejak tahun 2010, Abdul mulai mewaralabakan usahanya ini. Hingga saat ini, jumlah mitranya sudah mencapai 87 mitra yang tersebar, mulai dari Aceh, Jambi, Bandung, hingga Papua.
Ia menawarkan beberapa paket kemitraan. Pertama, paket gerobak senilai Rp 7 juta. Dengan paket ini, mitra mendapat gerobak lengkap dengan peralatan memasak yang dibutuhkan. Dengan perkiraan omzet Rp 15 juta perbulan dan laba 60%, mitra bisa balik modal di bulan ketiga.
Kedua, paket master franchise di tingkat kabupaten senilai Rp 50 juta. Dalam paket ini mitra bisa menjadi master franchise di wilayahnya masing-masing.
Sebagai master franchise, mitra berhak membuka gerai sebanyak mungkin di wilayahnya. Dalam paket ini, mitra mendapat satu unit konter atau gerobak berikut perlengkapannya, spanduk promosi, dan training karyawan.
Ketiga, paket master franchise di tingkat provinsi senilai Rp 80 juta. Perlengkapan yang didapat sama dengan paket master franchise kabupaten. "Omzetnya tergantung berapa banyak master franchise membuka cabang," jelas Abdul.
Sebagai gambaran, bila memiliki tujuh gerobak, diperkirakan dalam sehari bisa menjual 500 porsi. Dengan begitu, omzet mitra Rp 2,5 juta per hari, atau 75 juta sebulan. Dengan perkiraan laba 60%, balik modal sudah terjadi di bulan ketiga. "Secara rata-rata balik modal terjadi di bulan ketiga hingga keenam," kata Abdul.
Amir Karamoy, Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia, bilang bahwa bisnis pisang goreng sebetulnya masih menjanjikan. Sebab, pisang goreng sudah menjadi bagian makanan pokok masyarakat. Tapi, ia mengingatkan, belakangan bisnis pisang goreng ini sulit berkembang.
Salah satu sebabnya, si pebisnis tidak bisa mengelola bisnis ini dengan baik. Kuncinya; variasi produk pisang goreng, agar konsumen tak cepat jenuh.
Pisang Goreng Kriuk
Jl. Topaz Raya No. 47
Makassar
Hp.: 081342617255
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News