Sumber: Kontan 20/2/2013 | Editor: Havid Vebri
Bisnis kuliner olahan bebek tak pernah surut. Bisnis ini tetap semarak lantaran banyak pemainnya gencar menawarkan kemitraan atau waralaba. Salah satunya adalah Paksi Dewandaru yang mengusung brand Bebek Nyimut di Surabaya, Jawa Timur.
Berdiri tahun 2009, Bebek Nyimut resmi menawarkan kemitraan pada 2012. Saat ini, Bebek Nyimut sudah memiliki tujuh gerai. Lima di antaranya milik mitra yang berlokasi di Makassar, Samarinda, Yogyakarta, dan Balikpapan.
Bebek Nyimut menawarkan tiga paket kemitraan. Pertama, paket gerobak dengan biaya investasi Rp 30 juta. Mitra mendapatkan gerobak, 100 porsi bebek nyimut, 50 porsi bebek item, 2 kilogram (kg) cabai hijau, 1 kg cabe merah, packaging, seragam karyawan, dan pelatihan.
Paksi menargetkan, mitra paket ini mendapat omzet Rp 15 juta per bulan. Kedua, paket tenda senilai Rp 50 juta. Mitra mendapat tenda berukuran 4 meter (m) x 4 m, meja kursi untuk 40 orang, bahan baku, cooler box, seragam karyawan, spanduk, ex-banner, flyer, dan pelatihan.
Estimasi omzet paket ini sebesar Rp 30 juta per bulan. Terakhir, paket ruko senilai Rp 125 juta. Mitra mendapatkan dekorasi ruko, bahan baku, neon box, wastafel, seragam karyawan, spanduk, ex-banner, flyer, dan pelatihan karyawan.
Omzet paket ini diperkirakan mencapai Rp 90 juta per bulan. “Mitra harus menyiapkan tempat seluas 60 meter persegi,” ucap Paksi.
Paksi menjanjikan, laba bersih setiap paket sebesar 30% dari omzet. Dengan laba itu, mitra bisa balik modal dalam waktu enam bulan hingga 15 bulan.
Bebek Nyimut menyajikan pelbagai menu olahan bebek, seperti bebek goreng, bebek bakar, dan bebek item (dimasak dengan bumbu rawon sehingga berwarna hitam).
Untuk menu sambal, tersedia pilihan sambal lombok ijo dengan campuran ikan dan udang. Aneka menu olahan bebek ini dibanderol mulai harga Rp 9.000 - Rp 25.000 per porsi.
Paksi mewajibkan mitra membeli bahan baku dari pusat yang terdiri dari sambal dan bahan baku bebek yang sudah dibumbui. Harga bahan baku dibanderol Rp 11.000 – Rp 12.000 per ekor. Sementara, sambal dihargai Rp 60.000 per kg.
Kerjasama ini tidak memungut royalti. Namun, mitra wajib membayar biaya perpanjangan lisensi setelah tahun pertama sebesar Rp 1,5 juta per tahun.
Ahmad Akui, mitra Bebek Nyimut di Makassar mengatakan, prospek kuliner bebek menjanjikan. "Kalau lagi ramai, omzet saya mencapai Rp 90 juta per bulan," katanya. Sementara, bila sedang sepi, hanya mengantongi omzet Rp 60 juta per bulan.
Ahmad bermitra dengan Bebek Nyimut sejak tahun 2012, dengan mengambil paket ruko. Ia mengaku tak pernah menemui kendala berarti dalam menjalin kemitraan dengan Bebek Nyimut.
Pengiriman bahan baku dan pendampingan usaha berjalan seperti yang dijanjikan. “Paling ada kendala teknis, tapi itu kesalahan pihak bandara, bukan pengirim,” ujarnya.
Bebek Nyimut
Kantin Lantai 3 Gedung Despro ITS, Surabaya
HP: 087777701106
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News