kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi sedapnya kemitraan bisnis Mie Sableng


Selasa, 16 September 2014 / 15:24 WIB
Mencicipi sedapnya kemitraan bisnis Mie Sableng
ILUSTRASI. Presiden Jokowi Apresiasi Proyek Kerja Sama 4 Negara Bangun Smelter Nikel Rp 67,5 Triliun di Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Jojon/aww.


Reporter: Primasyah Kristanto | Editor: Havid Vebri

Tawaran kemitraan bakso masih belum surut. Tawaran terbaru datang dari Alexander Wijaya yang mengusung brand Mie Sableng di Depok, Jawa Barat. Berdiri Agustus 2014 Mie Sableng langsung menawarkan kemitraan usaha.

Saat ini, jumlah mitra usahanya sudah ada lima yang berlokasi di Depok, Surabaya, Magelang, dan Pekanbaru. Mi Sableng menawarkan menu bakso kuah isi rawit, bakso isi keju, bakso kuah original, bakso ikan, sosis, serta mi sableng.

Keunikannya, setiap menu memiliki level kepedasan tertentu. “Kami memberikan level satu sampai enam untuk tingkat kepedasannya,” ujar Alex. Harga yang ditawarkan juga beragam, mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 17.000 per mangkok.

Dalam kemitraan ini, Mie Sableng menawarkan paket investasi Rp 8 juta. Mitra mendapatkan booth, kompor, dandang untuk kuah, mangkok sebanyak 20 buah, bahan baku untuk 20 porsi, ditambah dengan bantuan promosi lewat media online dan pelatihan karyawan.

Alex menargetkan, mitra bis amenjual minimal 200 hingga 300 mangkok per hari. Dengan penjualan sebanyak itu, mitra bisa meraup omzet Rp 1 juta per hari atau Rp 30 juta per bulan.

Adapun laba bersihnya sekitar Rp 7 juta hingga Rp 15 juta per hari. Dengan laba tersebut, mitra dapat balik modal dalam kurun waktu tiga bulan sejak memulai usaha.

Balik modal bisa cepat mitra tidak diwajibkan membayar biaya franchise fee dan royalti fee. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat, seperti bakso mentah, bumbu, mi dan bumbu sesuai dengan tingkat kepedasannya.

Alex mengklaim, mi dan bakso bikiannya terbuat dari bahan-bahan organik yang bebas bahan pengawet. Dalam kemitraan ini, mitra perlu menyiapkan tempat dengan luas minimal 2 meter persegi (m²) serta dua orang karyawan. Kriteria lokasinya harus di tempat strategis.

Menurut Alex, lokasi sangat menentukan kelangsungan usaha. Ia menyarankan memilih lokasi di pinggir jalan yang ramai dilalui kendaraan. “Tapi tempat ini di luar paket investasi yang kami tawarkan,” ujar Alex.

Hingga akhir tahun ini, Alex menargetkan bis amenambah 15 mitra baru. Anda tertarik bermitra dengan Mie Sableng? Cermati dulu tawaran kemitraannya dengan baik.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×