kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mendeteksi peluang laba dari jasa pemeriksaan kesehatan


Sabtu, 12 Oktober 2019 / 11:15 WIB
Mendeteksi peluang laba dari jasa pemeriksaan kesehatan


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. semakin banyak orang yang  sadar dengan kesehatan. Mulai dari berolahraga, menyantap makanan dan minuman sehat, hingga pemeriksaan kesehatan dini Yang terakhir tujuannya adalah untuk bisa terhindar dari penyakit kronis.  

Tak heran, layanan pemeriksaan dini makin marak saat ini. Baik itu dalam bentuk pemeriksaan dini hingga bisnis laboratorium kesehatan.
Inilah yang membuat duo Caesar Givani dan Ivan Sinarso menangkap peluang bisnis dengan mendirikan Ceklab.id, yakni aplikasi pemeriksaan kesehatan dini via laboratorium kesehatan .

"Dari total market health care di Indonesia sebesar US$ 3,2 miliar, sekitar 10% merupakan bisnis laboratorium kesehatan," kata Caesar Givani, Founder dan Chief Executive Officer Ceklab yang juga dokter penyakit dalam di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Senin (7/10).

Baca Juga: The NextDev Telkomsel ingin menjadi agregator startup terbesar di Indonesia

Untuk menarik minat, Caesar mendesain khusus aplikasi tersebut berbeda dengan aplikasi sejenis. Seperti para pengguna bisa memilih jenis layanan pemeriksaan laboratorium yang diinginkan.

Aplikasi ini tidak lagi berbentuk paket yang biasa ada di layanan sejenis dengan harga Rp 1,5 juta per paket, tapi cukup paket pemeriksaan sesuai keinginan dengan tarif Rp 300.000-Rp 500.000 saja per pemeriksaan.

Setelah melakukan pemeriksaan, hasil dari laboratorium tersebut bisa diantar langsung ke konsumen, sambil dijelaskan hasil dari pemeriksaan kesehatan tersebut. Tak cuma itu, pengguna juga bebas mengakses hasil laboratorium tersebut kapan saja dan dimana saja secara digital.

Ceklab sendiri bisa diakses via aplikasi Playstore di Android atau lewat situs www.ceklab.id. Ke depan, pihak Ceklab juga akan membuat aplikasi mobile untuk versi IOS.
Setelah berjalan selama setahun, Ceklab sudah menjaring 1.930 konsumen dengan total pemeriksaan sebanyak 10.552 pemeriksaan  di Indonesia.

Ceklab menjalin kerjasama dengan 32 laboratorium kesehatan yang ada di 13 kota. Mulai dari kota besar hingga kota lain yang ada di Jawa dan luar Jawa.
Hasil tersebut membuat Caesar dan tim terus berupaya mengembangkan Ceklab supaya aplikasi ini bisa diakses di seluruh pelosok Indonesia. Misalnya memperkuat tenaga kerja yang saat ini baru delapan orang.

Baca Juga: Sejak 2016, Halodoc kini punya 7 juta pengguna aktif

Langkah penting lainnya adalah mulai mencari pendanaan di 2020 nanti sampai 2024. Selain mencari investor startup ini berencana melantai di pasar modal
Sedangkan target di akhir tahun ini adlah bisa menjaring 6.000 pengguna aktif dan  target pendapatan Rp 2 miliar dengan laba Rp 250 juta. Adapun target lima tahun ke depan, bisa merengkuh 1 juta pengguna dan omzet mencapai Rp 300 miliar dengan laba sebesar Rp 40 miliar.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×