CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mengangkat harkat kelapa dengan produk olahan


Sabtu, 13 April 2019 / 15:05 WIB
Mengangkat harkat kelapa dengan produk olahan


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - HALMAHERA. Petani kelapa di kawasan Halmahera Barat, Maluku Utara sebelumnya ogah-ogahan merawat tanaman kelapa mereka. Sebab hasil tanaman kelapa mereka tak memberikan hasil maksimal untuk menopang kehidupan mereka sehari-hari.

Bupati Halmahera Barat Danny Missy menyebutkan, luas lahan kelapa di daerahnya sekitar 34.000 hektare (ha). Rata-rata masyarakat mengandalkan penghasilan dari kebun kelapa.

Guna memanfaatkan potensi besar ini, Pemkab Halmahera Barat dan Kementrian Perindustrian membuat terobosan dengan mendorong petani mengolah komoditas kelapa. Ide ini diwujudkan dalam bentuk sentra industri kelapa di Desa Acango, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Pemkab Halmahera Barat membuat kerjasama antara BUMD dan kelompok masyarakat untuk mengumpulkan buah kelapa lalu diolah jadi aneka produk.

Dari sentra industri kelapa ini, masyarakat bisa menghasilkan beberapa produk berbasis kelapa mulai arang batok kelapa, berbagai macam produk dari sabut kelapa, gula merah, baik gula batok maupun gula semut, air kelapa, nata de coco, kecap, minyak goreng, juga virgin coconut oil (VCO).

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyebutkan, pembangunan pusat industri kelapa ini sebagai upaya menciptakan nilai tambah produk olahan kelapa. "Daya saing harus terus ditingkatkan, karena kelapa itu tidak hanya untuk kopra tapi banyak yang lain," kata Gati saat meresmikan sentra industri kelapa ini Selasa (9/7) di Halmahera Utara.

Sentra industri kepala ini terdiri dari lima gedung utama yang berisi alat-alat produksi. Tiap gedung bisa menampung 60 pelaku industri kecil. Lokasi ini juga dilengkapi ruang pameran agar pengunjung bisa melihat dan membeli produksi. Proses pembangunan tempat ini dimulai pada enam bulan yang lalu.

Danny, di sela-sela acara peresmian, Selasa (9/4), menjelaskan, IKM yang berusaha di tempat ini ikut bertanggungjawab merawat peralatan yang ada. Ia optimistis sentra industri kelapa ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup warga sekitar.

Karena masih tahap awal, Danny belum bisa menjelaskan berapa besar kapasitas produksi dari masing-masing jenis produk turunan kelapa. Sebagai gambaran, "Kami pameran di Surabaya sudah banyak permintaan, tinggal produksi saja. Surabaya akan mengambil berapa pun produksi kami, terutama VCO. Jadi mungkin melalui Surabaya, VCO produksi kami bisa ke seluruh dunia," kata Danny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×