kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengawali karier salon di rumah kontrakan (2)


Selasa, 24 Juni 2014 / 14:25 WIB
Mengawali karier salon di rumah kontrakan (2)
ILUSTRASI. Promo Traveloka 24 Jan - 23 Feb 2023, Diskon Tiket Kereta Api Hingga Rp 75.000


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Rizki Caturini

Susy Turino, pemilik usaha salon KLEO Beauty Studio, bercerita, dunia kecantikan sudah menjadi hobinya sejak kecil. Sang ibunda adalah seorang perias di Jepara. Sejak usia 13 tahun, ia sudah diajari bagaimana cara melakukan perawatan, baik rambut ataupun wajah. Malah, setiap tahun, dia diberi target harus memiliki satu keahlian baru.

Ketika Susy berkuliah di Universitas Satya Wacana, Salatiga, untuk mengisi waktu luang, dia membuka salon di rumah kontrakannya. “Kuliah pagi dan sore, sedangkan siang buka salon,” ujarnya.

Tak disangka-sangka, salonnya ramai pengunjung. Tamu-tamunya tidak lain adalah teman-teman kuliah Susy. Bahkan, ia mengaku telah bisa membiayai sendiri kuliahnya dari penghasilan salonnya tersebut.

Perkenalannya dengan para klien menengah atas dimulai ketika Susy memiliki hubungan dekat dengan Harris Turino, pria yang menjadi suaminya saat ini. Di Kota Salatiga, dia diperkenalkan dengan kalangan perwira tentara di sana. Ketika istri-istri perwira tersebut arisan, Susy diberi kesempatan untuk demo sanggul. Tak disangka, sesudah demo tersebut, banyak di antara mereka yang tertarik dan menjadi klien Susy. “Sekarang para perwira tersebut sudah menjadi jenderal,” tutur Susy.

Setelah menikah dengan Harris, Susy lantas pindah ke Jakarta pada Desember 1993. Waktu itu dia sudah memiliki keinginan untuk membuka salon, namun temannya menyarankan untuk bekerja dengan orang terlebih dahulu. Tujuannya agar Susy memiliki waktu untuk mempelajari style yang diminati di masyarakat Jakarta.

Susy pun melamar pekerjaan di salon milik Peter Saerang, salah satu penata rambut ternama ibukota. "Kala itu, saya meminta ditempatkan di mal di Bekasi karena dekat dengan rumah. Ternyata saya ditempatkan di pusat, langsung di bawah Peter Saerang,” kenang Susy.

Dari situ, Susy banyak belajar banyak bagaimana cara menjadi seorang pebisnis yang sukses. Ia mengenang sosok Peter merupakan orang yang sangat tepat waktu dan cekatan. Selain itu, sebagai seorang make up artist, ia juga harus selalu terlihat rapi ketika menangani klien.

Setelah cukup banyak menimba ilmu dari Peter, Susy pun mengokohkan niatnya untuk membuka salon sendiri. Ia pun mengajak seorang mitra, Pieter Christ, untuk membuka KLEO untuk pertama kalinya di Melawai. “Modal awal hampir satu miliar rupiah,” ujar Harris, suami Susy yang juga menjabat sebagai Managing Director KLEO Beauty Studio.

Awal pendirian KLEO, Susy mengaku tidak kesulitan dalam mencari klien. Dengan mengusung motto: bekerja sebaik mungkin supaya pelanggan puas, rupanya hal itu cukup ampuh membuat pelanggannya menjadi loyal.

Susi bercerita, ketika dia bekerja di salon Peter Saerang, ada kebijakan manajemen untuk memindahkan stylist yang sudah memiliki banyak pelanggan ke lokasi lain. Ini sebagai strategi agar pelanggan bisa tersebar. “Memang tidak 100% pelanggan bisa ikut, tapi saya bisa sampai 60% ,” kenangnya. Oleh karena itu, dalam membesarkan KLEO, ia juga menggandeng stylist yang sudah memiliki basis pelanggan yang kuat.    n

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×