Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - MAGETAN. Jangan sepelekan hasil pertanian lokal. Siapa tahu, bisa memberdayakan masyarakat setempat. Hal inilah yang terjadi di Dusun Babadan Desa Kapuhrejo, Magetan, Jawa Timur, menyimpan kisah inspiratif tentang Seje Roso.
Adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berlabel Seje Roso, yang artinya beda rasa, memanfaatkan sumber daya dari Desa Kapuhrejo. Usaha yang lahir 2023 ini awalnya adalah sekelompok ibu-ibu rumahtangga yang mencoba peruntungan dengan membuat produk camilan berbasis bahan baku setempat.
"Ada usulan dari kepala dusun untuk mengolah hasil pertanian dan perikanan menjadi produk makanan," kata Penanggung Jawab Kelompok UMKM Seje Roso Dian Feriana kepada KONTAN belum lama ini.
Beruntung, pengembangan usaha tersebut juga mendapat sokongan pelatihan dan peralatan dari Pupuk Kaltim. Adapun produk pertama Seje Reso adalah camilan kacang dan sambal pecel, yang memanfaatkan kacang dari ladang sendiri.
Baca Juga: Rupiah Renyah dari Kacang Mete Jadi Camilan
Tak berhenti di situ, potensi perikanan lokal, khususnya lele, Seje Reso garap. Maka, menurut Dian, lahirlah stik lele, kerupuk lele, dan bakso lele. Semua produk ini berkibar dalam satu brand: Seje Roso.
Dian menjelaskan, di antara beragam produk Seje Roso, sambal kacang menjelma menjadi produk paling laris. Bagi masyarakat Dusun Babadan, sambal kacang bukan hanya pelengkap makanan, melainkan menu wajib sarapan dan bekal petani di sawah.
"Orang desa kalau ke sawah, ya, bekalnya sambal kacang," tutur Dian.
Dalam sebulan, Seje Roso bisa memproduksi sebanyak 30 kilogram sambal kacang. Sedangkan saat hari raya, seperti Lebaran dan Natal, jumlah produksinya bisa melonjak dua kali lipat.
Upaya tersebut, kata Dian, tidak terlepas dari strategi pemasaran yang Seje Roso terapkan. Awalnya, memang mengandalkan sistem titip jual di lima toko lokal dan penjualan langsung oleh anggota kelompok.
Namun, seiring waktu, mereka melebarkan sayap ke dunia digital. Kehadiran di Shopee dan TikTok membuka pintu pasar Seje Roso yang lebih luas, hampir di seluruh penjuru Tanah Air.
"Bahkan, kemarin kami sempat ke Hong Kong karena ada titipan produk kami dan dijual di sana," sebutnya.
Produk camilan Seje Roso dijual mulai harga Rp 10.000 per bungkus. Produk ini, Dian klaim, sudah mengantongi sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan dari BPOM.
Dengan produksi dan kualitas yang terjaga, Seje Roso, Dian menyebutkan, yang awal modalnya hanya Rp 500.000, sudah mempunyai kas jutaan rupiah.
UMKM inipun sudah bisa menggaji para anggota kelompoknya. Yakni rata-rata Rp 300.000 per bulan dan saat order banyak bisa mencapai Rp 500.000 per bulan. Sedangkan sisa keuntungan, bakal masuk untuk keperluan modal kerja dan ekspansi usaha.
Selanjutnya: Permata Bank Tawarkan Tiket Murah dan Cashback Jumbo di Travel Fair Jepang 2025
Menarik Dibaca: Waspadai! Ini 4 Ciri-Ciri Darah Haid Tidak Normal yang Harus Wanita Tahu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News