Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendapatkan pekerjaan di luar negeri, masih menjadi idaman banyak warga negara Indonesia. Tujuannya, tentu supaya bisa mendapat kehidupan lebih baik.
Keadaan tersebut menjadi peluang bagi penyedia informasi lowongan kerja di luar negeri. Salah satunya adalah Gapai, usaha rintisan yang menyediakan informasi pekerjaan di luar negeri.
Menurut Radityo Susilo, Chief Executive Officer Gapai, usaha yang berdiri sejak 2022 ini berupaya menyediakan informasi pekerjaan di luar negeri dengan proses aman.
"Melalui digitalisasi proses rekrutmen, pelatihan berbasis skill kerja, Gapai memberikan solusi berbasis teknologi yang mempercepat, mengamankan, dan meningkatkan transparansi dalam penempatan pekerja migran," ujarnya kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Meningkatkan Efisiensi, Simak Penerapan AI di Jobstreet by SEEK
Untungnya, saat awal menjalankan usaha, Radityo menyebutkan, Gapai mendapatkan suntikan pendanaan awal sebesar US$ 1 juta. Injeksi modal tersebut berasal dari Wavemaker Partners & Antler dan beberapa investor lain.
Dengan dana di tangan, menurut Radityo, Gapai berupaya membuat sistem perekrutan tenaga kerja secara digital dengan aman. Baik itu selama proses perekrutan, penyaringan, pelatihan, maupun dokumentasi keimigrasian.
Hal ini bisa terlaksana lantaran Gapai sudah mengadopsi teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) berupa driven secreening daftar riwayat hidup dan automated document tracking untuk mempercepat proses rekrutmen dan mengurangi waktu tunggu keberangkatan.
"Kami telah bekerjasama dengan perusahaan di Hungaria, Rumania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Kuwait, untuk membuka peluang kerja untuk ribuan pekerja Indonesia," katanya.
Baca Juga: Kukerja Hubungkan Pebisnis F&B dengan Tenaga Siap Kerja dalam Hitungan Jam
Radityo memastikan, semua kandidat bakal ditempatkan di perusahaan yang memiliki standar kerja jelas dan terverifikasi. Sejak awal berdiri hingga kini, Gapai berhasil memverifikasi lebih dari 15.000 pekerja Indonesia yang hendak bekerja di luar negeri. Selain itu, tercatat lebih dari 300 pekerja yang berhasil bekerja di enam negara.
Adapun layanan yang paling banyak diminati oleh pengguna Gapai adalah penempatan kerja di sektor manufaktur dan hospitality di Eropa Timur serta Timur Tengah. Selain itu, layanan Gapai Academy, khususnya pelatihan bahasa Inggris untuk pekerja migran, juga mendapat respons positif.
Hasilnya, sepanjang 2024, klaim Radityo, Gapai berhasil mencapai total kontrak bisnis sebesar US$ 708.000, di mana 33% telah terealisasi. Selain itu, di kuartal I 2025, Gapai menargetkan bisa menyelesaikan 300 Surat Izin Perekrutan (SIP) serta menempatkan 500 pekerja Indonesia di mancanegara sampai akhir tahun ini.
Harapannya, Gapai bisa jadi platform rekrutmen terbesar di Asia Tenggara.
Selanjutnya: Promo Shihlin Val's Day, Nikmati Menu Pilihan Spesial mulai Rp 25.000-an
Menarik Dibaca: Promo Shihlin Val's Day, Nikmati Menu Pilihan Spesial mulai Rp 25.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News