kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggeprek laba dari ayam geprek Gresik


Jumat, 31 Mei 2019 / 10:15 WIB
Menggeprek laba dari ayam geprek Gresik


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren usaha ayam geprek ternyata masih menjamur hingga ke berbagai daerah. Penggemar kuliner yang tetap ada, membuat arus bisnis ayam gurih ini terus berjalan hingga kini.

Salah satunya oleh Geprek Mang Soetta asal Gresik, Jawa Timur. Usaha ini dirintis Dhiemas Arya Putra sejak awal 2017. Bisnis kuliner ini sudah menawarkan kemitraan sejak pertengahan 2018.

"Sekarang sudah ada empat gerai, dua gerai milik sendiri di Gresik dan dua gerai lagi punya mitra di Gresik dan Lamongan," katanya kepada KONTAN, Rabu (22/5).

Dhiemas menawarkan kemitraan dalam bentuk kerjasama kepada mitra sebagai investor pasif. Artinya, seluruh operasional dikerjakan oleh tim Dhiemas. Calon mitra hanya menyediakan tempat usaha dan modal sesuai dengan paket investasi yang ditawarkan.

Untuk mendirikan gerai Geprek Mang Soetta, calon mitra harus menyiapkan modal sekitar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Dengan modal tersebut, mitra mendapatkan fasilitas lengkap seperti kerjasama selama lima tahun, peralatan usaha lengkap, renovasi dan desain interior, pelatihan karyawan, kemasan, standar operasional, sistem usaha dan bahan baku awal.

Pihak pusat nanti yang bakal mencari dan melatih karyawan, termasuk juga yang menjalankan operasional perusahaan. "Kami sarankan mitra sudah punya tempat usaha, kalaupun tidak, biaya sewa ditanggung mitra," katanya sambil menyebut luas areal usaha yang disarankan 100 m2.

Karena bentuk kemitraannya berupa investor pasif, Dhiemas menerapkan sistem bagi hasil keuntungan atau sharing profit dalam bisnisnya. Mitra akan mendapatkan bagian 60% dari keuntungan tiap bulan. Sedangkan pihak pusat mendapat bagian 40%.

"Fokus kami adalah supaya mitra bisa balik modal dulu. Setelah balik modal nanti mungkin bisa diubah porsinya jadi 50:50," jelasnya.

Geprek Mang Soetta menawarkan lebih dari 20 menu, seperti paket geprek, paket kepruk, paket keruts, paket kemo, cah kangkung, cah taoge, aneka seafood, dan lainnya dengan harga mulai Rp 12.000 per porsi sampai Rp 22.000 per porsi.

Meski gerai ayam geprek sudah menjamur di berbagai kota, termasuk di Gresik, Dhiemas optimistis Geprek Mang Soetta bisa bersaing dengan lainnya. "Saya menonjolkan di layanan karena untuk rasa, sama enak, agar ini bisa membuat konsumen bisa lebih positif," tuturnya.

Dengan ciri khas tersebut, gerai Geprek Mang Soetta rata-rata bisa mengantongi omzet Rp 150 juta sampai Rp 200 juta per bulan dengan laba bersih sekitar 20%–30%. Pihak pusat juga tidak menarik biaya royalti. Namun seluruh bahan baku wajib dibeli dari pusat. Mitra diperkirakan bisa balik modal sekitar 12 18 bulan.

Dhiemas menargetkan tahun ini Geprek Mang Soetta bisa mencapai 10 gerai. Artinya ia harus menambah enam gerai lagi.

Dalam waktu dekat ia bakal buka empat gerai lagi di di Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Mojokerto. "Ini lagi running," ucapnya.

Pengamat waralaba dari Franchise Technology, Utomo Njoto berpendapat bisnis ayam geprek masih punya potensi bisnis jangka panjang, asalkan mitra memperhatikan kualitas dan harga jual ayam geprek. Serta perhatikan juga promosi serta lokasi usaha.

------------------------------------

Geprek Mang Soetta

Jl Banjar Baru No. 15 Ponganganrejo, Gresik

Hp: 085790291728

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×