kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggoreng peluang bisnis dari tahu khas Banyuwangi


Sabtu, 09 November 2019 / 11:00 WIB
Menggoreng peluang bisnis dari tahu khas Banyuwangi


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu camilan lokal yang banyak digemari sebagian kalangan adalah tahu. Apalagi jika makanan olahan kedelai ini digoreng. Rasa gurih dan crispy inilah yang membuat lidah sebagian orang masih terus ingin mengudap camilan tahu.

Belum lagi jenis camilan tahu ini begitu beragam dan bisa dengan gampang dijumpai dimana. Sebut saja ada tahu goreng, tahu isi, tahu crispy hingga ada salah satu jenis tahu khas Banyuwangi yang bernama tahu walik.

Sesuai namanya, tahu walik adalah tahu yang sudah dibalik dan sudah ada isinya. Rasanya pun gurih dan crispy. Membuatnya tidak kalah tenar dari tahu isi lainnya yang berasal dari daerah Jawa Tengah seperti Semarang atau Tegal.

Baca Juga: Laba tahu krispi masih gurih dan renyah

Inilah yang membuat penjaja tahu walik bisa ditemui di sejumlah daerah, terutama di Jawa Timur serta Jawa Tengah. Kondisi ini pula yang membuat Syindhora Intan Khayateliana kepincut untuk membuka gerai penjualan tahu dengan label Tahu Walik di daerah asalnya yakni Colomadu, Solo, Jawa Tengah. Ia memulai usaha tahu walik sejak 2016. Pelan namun pasti, usaha tersebut mulai tumbuh.

Melihat hal tersebut, mulai tahun ini, Syindhora mulai mengembangkan usahanya dengan menawarkan kemitraan usaha Tahu Walik pada tahun ini.

Hasilnya, kini sudah ada enam gerai milik mitra yang beroperasi dengan lokasi di Mojosongo Solo, Purwokerto, dan daerah lainnya. Sedangkan milik pusat masih satu yang ada di Solo.

Bagi mitra yang minat, satu paket kemitraan usaha yang ditawarkan dengan nilai Rp 7,5 juta saja. Dengan paket tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas lengkap seperti booth, perlengkapan, peralatan, roll banner, bahan baku 50 porsi, aneka bumbu, kemasan, standar operasional prosedur dan pelatihan.

Adapun bahan baku utama yang harus dibeli kembali ke pusat yakni tahu, bumbu dan kemasan. "Mitra wajib membelinya," kata Syindhora kepada KONTAN.

Baca Juga: Menjajal untung dari rasa gurih tahu kriuk

Saat beroperasi, Tahu Walik menawarkan ragam menu camilan tahu. Ada tahu walik, tahu melotot dan tahu keriwil. Aneka tahu tersebut digoreng dengan isian olahan ayam cincang yang diselimuti  berbagai bumbu dan saus. Ada saus keju, barbeku, keju pedas dan super pedas dengan banderol harga Rp 7.000 - Rp 15.000 per porsi untuk isi 5 sampai 10 tahu.

Dengan fasilitas tersebut, Syindhora menargetkan mitra bisnis bisa balik modal dengan waktu tiga sampai empat bulan saja. Syaratnya adalah mitra harus bisa menjual 50 porsi per hari yang bisa mencapai Rp 20 juta per bulannya. Adapun keuntungan bersih sekitar Rp 4.000 per porsi.

Lewat skema kemitraan yang ditawarkan, Syindhora optimistis gerai kemitraan Tahu Walik bisa berkembang dan bisa menjaring 100 mitra hingga 2020 nanti.                 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×